Pemkot Magelang Optimis Juarai Lomba Hari Habitat 2022
Lomba ini digelar untuk mendorong pemerintah Kabupaten/Kota dalam menangani kawasan permukiman kumuh di wilayahnya.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mengikuti seleksi pada Lomba Hari Habibat 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah.
Lomba ini digelar untuk mendorong pemerintah Kabupaten/Kota dalam menangani kawasan permukiman kumuh di wilayahnya.
Nantinya, pemerintah kabupaten/kota yang sukses mengatasi pemukiman kumuh akan mendapatkan reward dari Pemprov Jateng.
Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur menyebut Kota Magelang optimis bisa menjadi juara dalam lomba yang digelar oleh Pemprov Jateng ini.
Hal itu tidak lepas dari komitmen Kota Magelang dalam upaya mewujudkan kawasan bebas kumuh.
Terhitung sejak tahun 2015 sampai 2021 Kota Magelang berhasil mengentaskan kawasan kumuh seluas 121 hektar. Saat ini, tinggal 22 hektar saja yang masih dalam upaya pembebasan.
"Paparan sudah kita lakukan, kita lihat tanggapan dewan juri sangat positif, merasa puas. Mudah-mudahan harapan kita bisa terwujud," tutur Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, pada Senin (24/01/2022).
Baca juga: Wali Kota Magelang Sebut Perlu Penguatan SDM untuk Dorong Potensi Wisata Heritage
Ia mengungkapkan melalui kegiatan tersebut mampu mempercepat upaya penanganan dan pencegahan kawasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan.
Baik melalui kebijakan, strategi, serta pola-pola penanganan yang manusiawi, berbudaya, dan berkelanjutan.
Hadiah lomba diberikan dalam bentuk kegiatan fisik penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang akan dilaksanakan dengan dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2022.
"Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak untuk semua lapisan masyarakat, serta mengingatkan perlunya tanggung jawab bersama bagi masa depan habitat manusia,"urainya. (Tribunjogja)