Berita Kota Yogya Hari Ini
Pemkot Yogyakarta Minta Warga Waspadai Potensi DBD Saat Puncak Musim Penghujan Ini
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan pada masa puncak musim hujan ini.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan pada masa puncak musim hujan ini.
Akan tetapi, Pemkot Yogyakarta meyakini pertumbuhannya masih terkendali.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, menyampaikan, peningkatan curah hujan memang jadi penyebab utama lonjakan itu.
Baca juga: Asyiknya bermain Air di Objek Wisata Watu Lempeng Kulon Progo
"Ada beberapa wilayah yang mengalami kenaikan kasus, di spot-spot tertentu. Namun, pertumbuhan kasusnya masih terkendali, sejauh ini," tandas Lana, Minggu (23/1/2022).
Dijelaskannya, peningkatan kasus DBD terjadi di sejumlah wilayah yang masuk kategori padat penduduk.
Oleh sebab itu, Dinkes pun mewanti-wanti masyarakat, supaya tetap waspada, dengan menjaga kebersihan lingkungannya.
"Meski peningkatan kasus tidak merata di semua wilayah, seluruh warga harus meningkatkan kewaapadaannya. Kota Yogyakarta ini kan daerah endemi DBD, ya," katanya.
Walau begitu, secara keseluruhan, sejatinya kasus DBD di kota pelajar konsisten menunjukkan grafik turun, dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, sebaran nyamuk Aedes aegypti ber- wolbachia sangatlah berdampak.
Baca juga: Peluncuran Buku Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono, Puncak Gelaran Mukti Negeriku
Benar saja, pada 2019 silam, tercatat ada 478 kasus DBD, dengan satu warga yang meninggal dunia.
Lalu, pada 2020 angkannya turun di 296 kasus tanpa ada warga meninggal dunia.
Kemudian, sepanjang 2021, teridentifikasi total 92 kasus DBD, dengan satu warga meninggal dunia.
"Secara umum memang program tersebut sangat efektif, karena terbukti bisa menurunkan kasus DBS di kota dalam tiga tahun terakhir. Jadi, saya rasa, itu bisa direplikasi ya, diterapkan di daerah-daerah lain," tandasnya. (aka)