Tol Yogyakarta Solo

Cerita Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo Terima Uang Rp10 Miliar dan Rp7 Miliar

warga yang menerima UGR Tol Yogyakarta-Solo hingga mencapai Rp10 miliar 4 bidang tanah miliknya kena terjang Tol Yogyakarta-Solo .

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com
Jalur Tol Bawen. Tol ini nantikan akan tersambung dengan tol Yogyakarta-Solo 

Tribunjogja.com Klaten -- Proses pembebasan tanah terdampak Tol Yogyakarta-Solo akan berlanjut ke tahapan pembangunan fisik.

Khusus untuk wilayah Klaten, proses pembayaran uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di , Jawa Tengah terus berjalan.

Sejak 2021, ratusan warga yang telah menerima kompensasi UGR tol karena tanahnya kena dampak proyek telah berubah menjadi miliarder.

Ada banyak kisah warga yang kehilangan tanah namun mendapatkan uang miliran.

Berikut adalah satu diantaranya.

Proyek strategis nasional pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar)
Proyek strategis nasional pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) (IST)

Ada warga yang menerima UGR Tol Yogyakarta-Solo hingga mencapai Rp10 miliar.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono saat TribunJogja.com temui di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Senin ( 10/1/2022).

"Sejauh ini warga yang paling banyak menerima UGR tol di Desa Kuncen Kecamatan Ceper yakni Rp 10 miliar," ucap Sulis.

Warga itu, lanjut dia, menerima UGR hingga Rp 10 miliar karena 4 bidang tanah miliknya kena terjang Tol Yogyakarta-Solo .

"Itu nama warganya Pak Tasripan, tanahnya ada 4 bidang, uangnya sudah dibayarkan sudah clean and clear," jelasnya.

Ia menjelaskan, tanah milik Tasripan itu berada di pinggir jalan nasional Yogyakarta-Solo sehingga tanahnya cukup mahal setelah dinilai oleh tim appraisal.

Selain itu, lanjut dia, warga lainnya yang menerima UGR dengan nominal fantastis adalah Muchtar Harjo Taruno yang merupakan warga Kecamatan Klaten Utara.

Pria berusia 74 tahun itu, itu menerima ganti rugi proyek Trans Jawa senilai Rp 7,5 miliar.

Uang miliaran rupiah itu, dibayarkan oleh panitia Tol Yogyakarta-Solo sebagai kompensasi dari 5 bidang tanah milik Muchtar yang digilas oleh pembangunan tol di Desa Ngawen.

"Saya punya perusahaan dan sudah biasa ngelola uang seperti itu, ini uangnya untuk perluasan perusahaan saya. Saya punya bisnis percetakan," ujarnya saat TribunJogja.com temui di sela-sela pembayaran UGR tol di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Senin (10/1/2022).

Menurut Muchtar, total tanahnya di Desa Ngawen yang terdampak tol Yogyakarta-Solo sebanyak 5 bidang tanah.

Lima bidang tanah itu berupa pekarangan dan lahan persawahan.

Masing-masing 5 bidang tanah itu, mendapat ganti rugi mulai dari Rp 1,2 miliar hingga Rp1,6 miliar.

Diakui Muchtar, dirinya sejak tahun 1990 memang sudah sering melakukan investasi dengan cara membeli tanah yang berada di tempat-tempat strategis.

Meski demikian, ia tidak pernah mengira jika 5 bidang tanahnya yang ada di Desa Ngawen kena terjang tol.

"Saya tidak tahu awalnya itu tanah kena tol. Sekarang ya dilepas aja untuk mendukung program pemerintah," jelasnya.

Pembangunan fisik

Proses pengerjaan fisik jalan tol Yogyakarta-Solo pada seksi 1 Kartasura-Purwomartani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus dikebut.

Hingga awal tahun 2022 ini, perkembangan fisik pengerjaan proyek Trans Jawa itu telah mencapai 20,098 persen.

Adapun pengerjaan fisik proyek tol pada seksi 1 itu ditarget rampung dan diresmikan pada 17 Agustus 2023.

General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Tilawatil Amin mengatakan jika proyek tol itu rampung, jarak tempuh antara Yogyakarta menuju Solo hanya 20 menit saja.

"Kalau sekarang kan jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam, nanti kalau seksi 1 sudah rampung pada 2023, itu Solo-Jogja jadi 20 menit saja," ujarnya saat TribunJogja.com temui di Desa Ngawen, Klaten, Senin (10/1/2022).

Selain itu, kata Amin, jalan tol Yogyakarta-Solo dibangun di atas ketinggian sekitar 6 hingga 8 meter dari permukaan tanah.

Nantinya, setiap persimpangan jalan kabupaten atau jalan desa yang dilalui oleh tol, nantinya berada di bawah tol.

"Nanti ada semacam under pass boks untuk jalan kabupaten atau jalan desa yang dilalui tol. Itu semua mobil ukuran besar bisa lewat kok," jelasnya.

Ia mengatakan, jalan tol Yogyakarta-Solo terbagi ke dalam 3 seksi.

Seksi 1 yakni, Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,3 kilometer.

Adapun dua seksi lainnya yakni, Seksi 2 Purwomartani-Gamping sepanjang 23,4 kilometer dan Seksi 3 Gamping-Purworejo sepanjang 30,7 kilometer.

"Ini sudah minggu ke 38 ya, perkembangan pembangunan fisik tol seksi 1 sudah 20,098 persen," ucapnya. ( Tribunjogja.com | Mur )

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved