Cerita Ramdani Lestaluhu Pertama Kali Mengenal PSS Sleman

TRIBUNJOGJA.COM - Bergabung dengan PSS Sleman di paruh kedua bursa transfer BRI Liga 1 2021, Ramdani Lestaluhu punya kenangan tersendiri saat pertama kali mengenal klub yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo itu.

Kenangan itu ia ingat saat menginjak usia remaja berlatih sepak bola di kampung halamannya, Tulehu, Salahuty, Maluku Tengah.

Ramdani melihat salah satu seniornya bermain dengan mengenakan jersey tim berjulum Super Elang Jawa.

Dari sana Ramdani mendengar cukup cerita soal tim yang pernah promosi ke Divisi Utama tahun 2000 silam.

Baca juga: Berita DIY : Marak Skuter Listrik, Pemkab Sleman dan Pemkot Yogyakarta Siap Tertibkan

“Waktu itu, saya masih ikut latihan tim di kampung halaman. Ada satu senior saya yakni Dulsan Lestaluhu yang merupakan pemain PSS kala itu sedang bermain sepakbola. Saat itu, dia memakai jersi PSS Sleman. Disitulah awal perkenalan saya dengan tim ini,” katanya tempo hari.

Tak disangka suatu waktu ia bertemu langsung dengan PSS Sleman kala berseragam tim lamanya, Persija Jakarta.

Ramdani mengaku cukup gugup bermain di hadapan para pendukung PSS Sleman. Fanatisme bercampur kreativitas di tribun penonton berhasil membuatnya takjub.

Bagi Ramdani pengalaman itu tak banyak didapatkannya ketika berhadapan dengan tim-tim lain di Liga Indonesia.

Namun publik Sleman waktu itu mampu membuatnya terganggu ketika datang sebagai lawan.

“Ketika masuk ke dalam lapangan, jujur saya tidak fokus ke pertandingan. Akan tetapi saya kagum melihat koreografi yang ditampilkan oleh Sleman Fans dibelakang gawang. Hal itu membuat saya terkesan ketika menghadapi PSS Sleman,” kata pemain yang akrab dipanggil Dani itu.

Untuk itu, menjadi suatu kehormatan bagi Dani untuk membela tim kebangaan masyarakat Sleman.

Ia mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk unjuk kemampuan membawa dampak perubahan positif di PSS Sleman.

“Harapan saya tentu bisa membawa PSS Sleman mencapai prestasi terbaik yang menjadi keinginan bersama,” kata pemain yang dijuluki RL7.

Tak hanya itu, Dani berharap para pendukung setia PSS Sleman dapat menerimanya sehingga apapun bentuk dukungannya akan tetap terasa membuat dirinya lebih bergairah di tim.

“Meskipun tidak bisa menyaksikan secara langsung, kami berharap doa dan dukungan dari Sleman fans semua selalu ada disetiap pertandingan PSS Sleman.,” pungkasnya.

Di PSS Sleman, Dani memulai debutnya saat melawan Persiraja Banda Aceh, Jumat (7/1/2021) di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Pada pertandingan yang dimenangkan oleh PSS 4-1 itu, Dani masuk pada babak kedua menit 87 menggantikan Riki Dwi.

Menariknya bergabungnya Ramdani ke Laskar Sembada, julukan lain PSS, menyisakan tanya di benak suporter.

Di Persija, Dani salah satu pemain yang jarang diturunkan pada musim kompetisi 2021 in. Total ia hanya bermain sebanyak enam kali, dengan catatan 125 menit di atas lapangan.

Namun menurut sang arsitek tim, I Putu Gede hal tersebut bukan satu masalah, terlebih Dani merupakan pemain yang sarat pengalaman di usianya yang matang saat ini.

"Ramdani adalah pemain yang kami butuhkan, saya paham situasi dia yang jadi pemain cadangan di Persija tapi dia paham dengan taktikal yang saya kembangkan," kata Putu Gede, Sabtu (8/1/2022).

Asal tahu saja, di sepak bola, Dani sudah merasakan bermain di level tertinggi sepak bola nasional seja 2007 yang lalu.

Baca juga: Perempuan Asal Girisubo Gunungkidul Ditemukan Meninggal di Kamar Kost Kota Yogyakarta

Kala itu usianya baru menginjak 17 tahun. Kemampuannya menyalurkan bola di lini tengah acap kali membuat lawan kewalahan menutup ruang geraknya.

Sampai musim 2021 ini, Ramdani hanya terhitung membela tiga klub profesional. Sriwijaya FC satu musim, kemudian sisanya bermain untuk Persija Jakarta.

Dengan segudang pengalaman milik Dani, Putu berharap bisa ditularkan kepada pemain PSS Sleman yang kini masih banyak yang terhitung muda.

"Ramdani juga punya pengalaman yang sangat penting di Liga 1 ini," tandasnya. (tsf)