Berita Gunungkidul Hari Ini
Banyaknya Peternak yang Kurangi Produksi Dinilai Berdampak Pada Mahalnya Telur Ayam di Gunungkidul
Harga telur ayam selama beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan dari harga normalnya. Kondisi ini pun juga dirasakan di Kabupaten Gunungkidul
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga telur ayam selama beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan dari harga normalnya.
Kondisi ini pun juga dirasakan di Kabupaten Gunungkidul, di mana harganya terbilang stabil tinggi.
Ketua Paguyuban Ayam Petelur Gunungkidul, Subandi juga mengakui kenaikan Harga telur ayam terbilang signifikan.
"Setidaknya sejak pertengahan Desember 2021 lalu," tuturnya dihubungi wartawan, Minggu (02/01/2022).
Baca juga: Pemda DIY Periksa Sampel Pasien Covid-19 untuk Deteksi Apakah Varian Omicron Masuk DI Yogyakarta
Subandi menilai naiknya Harga telur ayam tak lepas dari terbatasnya persediaan, tak sesuai dengan permintaan yang sedang tinggi.
Apalagi, banyak peternak yang memilih mengurangi produksinya karena terdampak kebijakan PPKM.
Ia memperkirakan ada sekitar 20-30 persen peternak telur ayam kecil di Gunungkidul yang harus gulung tikar.
Mereka memilih mengafkirkan ayamnya secara dini lalu tak lagi memproduksi.
Setelah PPKM melonggar dan aktivitas meningkat, permintaan masyarakat pun naik.
Namun karena produksi turun, persediaan telur ayam di pasaran pun jadi terbatas sehingga memicu kenaikan harga.
"Saya sendiri sempat mengurangi produksi sekitar 30 persen," ungkap Subandi yang beternak di wilayah Semanu ini.
Meski persediaan tak imbang dengan permintaan, ia meyakini kebutuhan Telur Ayam di Gunungkidul tetap bisa terpenuhi. Antara lain dengan menyediakannya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hanya saja, Subandi berharap agar harga pakan bisa lebih murah. Sebab keuntungannya terbilang kecil karena mahalnya harga pakan, yang membuatnya memilih mengurangi produksi saat PPKM diperketat.
"Saat ini juga masih melihat perkembangan ke depan untuk kembali menambah produksi," ujarnya.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul Sigit Haryanto menyebut Telur Ayam menjadi komoditas pangan dengan kenaikan paling signifikan.