Serie A

INTER MILAN 5-0 Salernitana: Inilah Man of the Match Pilihan Interisti

Inter Milan menampilkan penampilan fantastis saat mengalahkan Salernitana 5-0 dalam pertandingan pekan ke-18 Serie A.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
MIGUEL MEDINA / AFP
Hakan Calhanoglu merayakan gol di Liga Italia Serie A antara Inter Milan vs Cagliari di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 12 Desember 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM - Hakan Calhanoglu dipilih sebagai Man of the Match (MOTM) oleh Interisti atau penggemar Nerazzurri di laga Inter Milan vs Salernitana, Sabtu lalu.

Inter Milan menampilkan penampilan fantastis saat mengalahkan Salernitana 5-0 dalam pertandingan pekan ke-18 Serie A.

Seluruh pemain tim Biru-Hitam hampir nyaris tampil sempurna dan tidak melakukan kesalahan, tetapi pastinya ada yang paling menonjol.

Inter Milan pun para penggemar untuk memilih siapa yang mereka rasa sebagai pemain yang memberikan kontributor terbesar untuk hasil tersebut.

Klub memposting polling di akun Twitter resmi mereka yang memungkinkan penggemar untuk memilih antara Hakan Calhanoglu, Denzel Dumfries, Ivan Perisic, dan Alexis Sanchez untuk Man of the Match.

Hasilnya, Interisti memilih Hakan Calhanoglu untuk memenangkan polling itu dengan mendapatkan lebih dari 50% suara.

Pemain Terbaik November

Calhanoglu sebelumnya juga dinobatkan sebagai Man of the Match atau pemain terbaik Nerazzurri dalam kemenangan 4-0 atas Cagliari oleh media Italia.

Pemain berusia 27 tahun itu menerima nilai 8/10 dalam penilaian pemain untuk pertandingan tersebut di edisi cetak surat kabar Corriere dello Sport untuk penampilannya.

Calhanoglu tampil gemilang saat menjadi starter hingga membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik Serie A bulan November.

Mantan gelandang AC Milan itu terlihat sangat energik dan tajam, baik saat menciptakan serangan maupun membantu pertahanan.

Gelandang Turki itu membuat assist di awal laga lewat sepak pojoknya yang dikonversi menjadi gol oleh Lautaro Martinez.

Ia dan kemudian mencetak gol kedua Nerazzurri dengan tendangan jarak jauh yang luar biasa dari luar kotak penalti.

Sementara itu, Inzaghi juga mendapat pujian atas ketajaman taktisnya dalam menyiapkan timnya untuk membuat mencatatkan kemenangan atas Rossoblu yang terlihat sangat mudah.

Di sektor lain, pemain seperti Nicolo Barella dan Lautaro Martinez mendapat nilai yang sedikit lebih rendah dari Calhanoglu dan Inzaghi, yakni dengan skor 7,5/10.

Kunci kebangkitan Inter

Gelandang Inter Milan asal Turki Hakan Calhanoglu (kanan) bersaing dengan bek Cagliari Razvan Marin pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Cagliari di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 13 Desember 2021.
Gelandang Inter Milan asal Turki Hakan Calhanoglu (kanan) bersaing dengan bek Cagliari Razvan Marin pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Cagliari di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 13 Desember 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Hakan Calhanoglu layak dianggap sebagai kunci kebangkitan Inter Milan selama beberapa minggu terakhir.

Inter Milan telah tampil gemilang hingga mengambil alih pimpinan klasemen Liga Italia dari AC Milan setelah mengalahkan Cagliari dengan skor 4-0, Senin WIB.

Sebelumnya, pasukan Simone Inzaghi tertinggal tujuh poin di belakang AC Milan dan Napoli beberapa minggu yang lalu.

AC Milan dan Napoli, yang mengali penurunan performa, memungkinkan Nerazzurri memuncaki Liga Italia di pekan ke-17.

Yang menjadi sorotan adalah bagaimana peningkatan performa Calhanoglu berhubungan dengan keberuntungan yang dialami Nerazzurri sebagai sebuah tim.

Pemain asal Turki itu tiba di Inter Milan dengan harapan besar untuk dapat menggantikan peran Christian Eriksen yang tertimpa musibah.

Pemain yang sebenarnya memiliki posisi terbaik sebagai playmaker itu datang dengan status bebas transfer dari rival sekotanya, AC Milan

Pemain berusia 27 tahun itu kemudian menjalani debut yang sangat mengesankan saat melawan Genoa di Liga Italia dalam kemenangan 4-0.

Namun di pertandingan-pertandingan berikutnya ia dikritik karena dianggap tidak dapat terhubung dengan baik dengan rekan setimnya.

Dan dalam Derby della Madonnina melawan AC Milan, Calhanoglu menampilkan satu dari penampilan terbaiknya musim ini.

Sejak saat itu, dia tidak pernah melihat ke belakang setelah kembali ke tim Biru-Hitam dari jeda internasional.

Calhanoglu bahkan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A bulan November untuk penampilannya yang berpengaruh melawan Rossoneri dan Napoli serta kontribusinya yang konsisten melalui rekor kemenangan klubnya.

Ia juga tidak melambat di bulan Desember, bekerja keras untuk kedua sisi bola dan terlihat lebih tajam pada pertandingan dengan umpannya.

Ketika sukses beradaptasi, pemain berusia 27 tahun itu menjadi kunci dalam mesin Nerazzurri, dan membawanya menjadi tim terbaik di Italia.

Spesialis bola mati

Selebrasi Hakan Calhanoglu usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada lanjutan Serie A 2021/22 di San Siro (8/11/2021), dini hari WIB.
Selebrasi Hakan Calhanoglu usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada lanjutan Serie A 2021/22 di San Siro (8/11/2021), dini hari WIB. (twitter.com/Inter)

Sementara itu, menurut catatan, 13 dari 40 gol Inter Milan berasal dari penalti, tendangan bebas, dan tendangan sudut atau sepak pojok.

Dari situ diketahui bahwa spesialis pengambil bola mati Nerazzurri adalah Hakan Calhanoglu.

Inter Milan telah mencetak gol enam kali dari titik penalti meskipun gagal dalam beberapa tendangan penalti, dan mereka telah mencetak jumlah yang sama dari tendangan sudut.

Sebuah gol yang diambil dengan baik langsung dari tendangan bebas Federico Dimarco melawan Sassuolo melengkapi portofolio gol bola mati La Beneamata.

Gol-gol ini menunjukkan betapa bagusnya Inter memanfaatkan peluang mereka dari bola mati, di mana ada banyak mengingat jumlah pelanggaran dan tendangan sudut yang dimenangkan tim.

Kunci keberhasilan ini adalah kedatangan pemain bola mati ahli Calhanoglu, yang umpannya telah membantu rekan setimnya yang dominan di udara membobol gawang lawan.

Selain itu, pemain Turki itu bahkan mencetak gol langsung dari sepak pojok dengan Olimpico di Olimpico melawan Roma.

Artinya, Inter Milan telah menjadi tim yang sangat efektif dalam memanfaatkan bola-bola mati di Serie A musim ini.

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved