Sederhana dan Gunakan Bahan Alami, Mahasiswi UNY Ini Berikan Tutorial Pembuatan Hand Sanitizer
Oleh karena itu mahasiswa prodi bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNY mencoba membuat hand sanitizer sederhana
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
Tuang daun sirih dan air bersih dalam panci lalu direbus hingga mendidih.
Angkat dan tunggu hingga dingin. Potong jeruk nipis dan peras air sarinya. Ambil 8 ml sari air jeruk nipis tersebut dan campurkan dalam air rebusan daun sirih yang telah disaring.
Aduk hingga tercampur lalu masukkan dalam botol spray.
Hand sanitizer alami siap digunakan.
Pembuatan hand sanitizer ini dilakukan di Panjangrejo Pundong Bantul sebagai salah satu program KKN UNY.
Selain mengajarkan pembuatan hand sanitizer, alumni SMAN 2 Bantul itu juga memberikan tutorial pembuatan masker tie dye pada masyarakat sekitarnya.
Dikatakannya bahwa tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan cara melipat, memutar dan mengikat kain.
Teknik ini melibatkan campuran warna yang menarik untuk memberikan warna yang artistik. Selama ini masker yang digunakan banyak yang bermotif kurang menarik sehingga diharapkan dengan masker tie dye ini dapat meningkatkan percaya diri pemakainya.
Alat dan bahan yang diperlukan yaitu masker berwarna putih, karet ikat rambut, sarung tangan plastik dan pewarna tekstil.
Pertama kali pakai sarung tangan plastik, lalu lipat masker kecil-kecil sedikit demi sedikit hingga semua terlipat rapi.
Baca juga: BERITA DIY Sepekan: Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai, Plat Ganjil ke Parangtritis
Kemudian ikat dengan karet ikat rambut hingga tidak ada yang terlepas.
Beri warna sesuai keinginan pada masker tersebut.
Masukkan masker dalam plastik lalu diamkan selama 2 jam.
Setelah didiamkan lepas karet yang mengikat masker, cuci hingga bersih.
Keringkan dan masker tie dye siap digunakan.
Warga Nglembu Panjangrejo Pundong Bantul tersebut berharap agar upayanya dalam mengisi program KKN
di desanya dapat berguna bagi masyarakat dan dapat berperan aktif dalam mengurangi penyebaran Covid-19. (Rls)