UPDATE Gunung Merapi 17 Desember 2021: Keluarkan Guguran Lava Sebanyak 8 Kali ke Barat 1,8 Km
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 8 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km, Jumat (17/12/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 8 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km, Jumat (17/12/2021).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 75-99 %, dan tekanan udara 626-718 mmHg.
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Jumat 17 Desember 2021
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-II.
“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-300 m di atas puncak kawah,” jelasnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 34 kali dengan amplitudo 3-13 mm berdurasi 24,8-145,3 detik.
“Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” ungkapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca juga: Warganet Salah Kirim Belasungkawa Laura Anna, Nyasar ke Akun Selebgram Jerman dan Brazil
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)