Serie A

INTER MILAN: Nasib Samir Handanovic Setelah Andre Onana Merapat

Handanovic harus menerima kenyataan bahwa nantinya dia bersedia menjadi kiper pilihan kedua Inter Milan setelah Andre Onana.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
ANDREAS SOLARO / AFP
Samir Handanovic di Liga Italia Serie A antara Fiorentina vs Inter Milan di Stadion Artemio Franchi di Florence, pada 21 September 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM - Inter Milan dikabarkan menawarkan perpanjangan kontrak kepada kapten tim Samir Handanovic.

Namun Nerazzurri disebut memberikan opsi upah yang lebih rendah daripada jumlah yang diterima penjaga gawangnya saat ini.

Selain itu, pemain asal Slovenia itu harus menerima kenyataan bahwa nantinya dia bersedia menjadi kiper pilihan kedua Inter Milan setelah Andre Onana.

Menurut FCInterNews, Handanovic sedang mempertimbangkan tawaran itu tetapi agennya juga mencari kemungkinan lain.

Pasalnya, pemain berusia 37 tahun itu dikabarkan masih ingin menjadi penjaga gawang utama di sebuah klub.

Samir Handanovic memprotes wasit atas keputusan penalti bagi Juventus di Liga Italia Serie A Juventus vs Inter pada 15 Mei 2021 di stadion Juventus di Turin.
Samir Handanovic memprotes wasit atas keputusan penalti bagi Juventus di Liga Italia Serie A Juventus vs Inter pada 15 Mei 2021 di stadion Juventus di Turin. (Isabella BONOTTO / AFP)

Handanovic akan menjadi kiper pilihan pertama di Inter Milan selama 10 musim, setelah bergabung dari Udinese pada musim panas 2012.

Sejak musim panas lalu Inter Milan telah mencari pemain yang akan menggantikannya untuk jangka panjang.

Dan penjaga gawang Ajax Amsterdam, Andre Onana dilaporakan menjadi pilihan utama mereka.

Bahkan Inter Milan dan Andre Onana disebut-sebut telah mencapai kesepakatan untuk menandatangani kontrak bebas musim panas mendatang.

Kontrak Handanovic akan berakhir pada akhir Juni 2022, tetapi klub masih menawarinya perpanjangan untuk tetap di musim depan.

Agen Handanovic, Fali Ramadani pun mencari kemungkinan klub lain untuk kliennya, meskipun tidak juga menolak tawaran Nerazzurri.

Menyambut Andre Onana 

Andre Onana dan Remko Pasveer menjelang Liga Champions Ajax vs Sporting CP di Johan Cruijff ArenA di Amsterdam, pada 6 Desember 2021.
Andre Onana dan Remko Pasveer menjelang Liga Champions Ajax vs Sporting CP di Johan Cruijff ArenA di Amsterdam, pada 6 Desember 2021. (MAURICE VAN STEEN / ANP / AFP)

Sementara itu, Inter Milan disebut selangkah lagi mendapatkan kiper Ajax Andre Onana dengan status bebas transfer di musim panas mendatang.

Menurut laporan, kiper asal Senegal tersebut akan menyelesaikan kesepakatan secara resmi pada bulan Februari 2022 nanti.

FCInterNews melaporkan bahwa Nerazzurri tinggal menyisakan beberapa detail lagi untuk menyetujui kontrak empat tahun dengan Onana dengan gaji bersih senilai €3 juta per musim.

Onana adalah pengganti jangka panjang pilihan Nerazzurri untuk Samir Handanovic, karena kontrak pemain Slovenia itu akan berakhir pada akhir Juni 2022 dan saat ini berusia 37 tahun.

Sedangkan kontrak Onana dengan Ajax akan habis musim panas mendatang dan tidak ada kemungkinan dia menyetujui perpanjangan kontrak dengan juara bertahan Belanda.

Nerazzurri telah melakukan pembicaraan dengan Onana dan agennya selama beberapa waktu lalu, dan kesepakatan dikabarkan telah dicapai.

Namun masih ada beberapa detail tersisa yang harus diselesaikan oleh kedua belah pihak sebelum ada kesepakatan resmi.

Rencananya klub Biru-Hitam akan mengumumkan transfer Andre Onana ke Inter Milan dengan status bebas transfer musim panas mendatang pada bulan Februari.

Kelemahan Inter Milan

Samir Handanovic dan Stefan de Vrij mencetak gol bunuh diri di Liga Italia Serie A Napoli vs Inter Milan pada 18 April 2021 di stadion Diego Maradona (San Paolo) di Naples.
Samir Handanovic dan Stefan de Vrij mencetak gol bunuh diri di Liga Italia Serie A Napoli vs Inter Milan pada 18 April 2021 di stadion Diego Maradona (San Paolo) di Naples. (Tiziana FABI / AFP)

Sebelumnya, mantan gelandang legendaris Juventus Alessio Tacchinardi percaya bahwa Inter Milan memiliki kekuatan skuad tangguh.

Namun menurutnya ada satu sektor yang menjadi kelemahan Nerazzurri untuk sekarang ini, yakni penjaga gawang.

Berbicara kepada penyiar Italia SportMediaset, pria berusia 45 tahun itu menekankan bahwa Nerazzurri terlihat lebih kuat dari tim lain di Serie A.

Inter Milan telah tampil gemilang untuk mengambil alih pimpinan klasemen Liga Italia dari AC Milan setelah mengalahkan Cagliari dengan skor 4-0, Senin WIB.

Sebelumnya, pasukan Simone Inzaghi tertinggal tujuh poin di belakang AC Milan dan Napoli beberapa minggu yang lalu.

Partenopei dan Rossoneri sama-sama terlihat menurun performanya hingga memungkinkan Inter Milan menguasai klasemen Liga Italia.

Namun Nerazzurri bukan satu-satunya tim yang dianggap dapat memanfaatkan peluang tersebut.

Atalanta adalah tim lain yang bisa masuk menjadi penantang gelar Scudetto Liga Italia Serie A, setelah memenangkan semua pertandingan sejak kembali dari jeda internasional.

Seperti diketahui, kompetisi untuk merebut Scudetto Liga Italia menjadi sangat terbuka setelah pekan ke-17.

Komposisi empat besar Liga Italia saat ini adalah Inter Milan memuncaki klasemen dengan 40, disusul AC Milan dengan 39 poin, lalu ada Atalanta dengan 37, dan Napoli dengan 36 poin.

Namun, Tacchinardi tidak percaya bahwa La Dei cukup memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing dengan Inter Milan.

“Menurut pendapat saya tim (Simone) Inzaghi lebih kuat di lini tengah dan serangan,” katanya dikutip Tribun Jogja dari SempreInter.

“Di lini tengah Atalanta memiliki Freuler dan De Roon, sedangkan Inter Milan memiliki sekitar dua ratus pemain berbeda.

“Jika ada titik lemah, itu adalah penjaga gawang mereka (Samir Handanovic),” jelasnya.

Sementara itu Jurnalis Riccardo Trevisani menambahkan bahwa barisan pertahanan Inter Milan juga sangat kokoh dengan tiga bek tengah.

“Di pertahanan Bastoni, Skriniar, dan De Vrij sama sekali tidak sebanding dengan Djimsiti, Toloi, dan Demiral: yang pertama jauh lebih kuat.

Sedangkan di lini tengah, barisan gelandang Nerazzurri menurutnya sangat mendominasi.

“Di lini tengah Brozovic, Calhanoglu, dan Barella lebih baik daripada De Roon, Freuler, dan Koopmeiners.”

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved