BPPTKG Sebut Kubah Lava Bagian Barat Daya Gunung Merapi Mengalami Pertumbuhan

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih terus melakukan pengawasan perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Visual Gunung Merapi 13 Desember 2021 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih terus melakukan pengawasan perkembangan aktivitas Gunung Merapi

Kasi Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan Gunung Merapi masih erupsi.

Erupsi terakhir terjadi pada Minggu (12/12/2021) kemarin dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.

Tercatat di seismogram, erupsi terjadi pukul 10.18 dengan amplitudo 27 mm dan durasi 158 detik.

Baca juga: Lebih Ringan dari Tuntutan, Hakim Jatuhkan Hukuman 16 Tahun Penjara ke Terdakwa Sate Sianida

"Sekarang masih erupsi, kalau dilihat, seismik internal masih ada," katanya, Senin (13/12/2021).

Ia menerangkan perkembangan kubah lava menjadi hal yang serius.

Untuk itu pihaknya selalu melakukan pemantauan kubah lava secara rutin.

Dalam pemantauannya BPPTKG mengerahkan drone dan kamera pengawas. 

Terkait dengan pertumbuhan kubah lava, ia menyebut kubah lava bagian barat daya dan tengah mengalami pertumbuhan.

Volume kubah lava barat daya sebesar 1,6 juta meter kubik, sedangkan volume kubah lava tengah sebesar 3 juta meter kubik. 

"Kubah lava kami anggap serius ya, kami pantau terus perkembangannya, volumenya, kestabilannya. Kami menggunakan drone, kamera pengawas yang kami pasang di 34 titik. Dan sampai sekarang masih stabil, belum ada tanda-tanda," terangnya. 

Baca juga: OJK: Edukasi dan Literasi adalah Kunci Mencapai Kesejahteraan Keuangan yang Berkelanjutan

Meski terpantau stabil, namun banyak faktor yang memengaruhi kestabilan pertumbuhan kubah lava tersebut. 

"Banyak ya yang mempengaruhi, pertama volumenya, geometrinya sendiri, sifat magmanya, tekanan dari dalam, kemudian faktor eksternal seperti cuaca, banyak faktor ya," sambungnya.

"Hujan saat ini berdasarkan analisis kami masih stabil. Tapi perlu diingat penilaian bahayanya itu yang jauh lebih penting," imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved