Sebanyak 21 Purwarupa Solusi AI Karya Pelajar DIY Ditampilkan di 'Jogja AI Summit' 

Sedikitnya 21 purwarupa solusi Kecerdasan Artifisial (AI) para siswa SMA, SMK, dan MA di DI Yogyakarta dipamerkan dalam Jogja AI Summit, Jumat

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Suasana 'Jogja AI Summit', yang bergulir di salah satu hotel di Kota Yogyakarta, Jumat (10/12/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sedikitnya 21 purwarupa solusi Kecerdasan Artifisial (AI) para siswa SMA, SMK, dan MA di DI Yogyakarta dipamerkan dalam Jogja AI Summit, Jumat (10/12/2021).

Event ini, adalah buah kesuksesan Yayasan Sagasitas Indonesia, lewat program Intel Prakarsa Muda, yang berhasil memperkenalkan AI pada generasi milenial. 

Salah satu karya menarik yang menyedot perhatian adalah sebuah Physical Distancing and Mask Detector, yang dibuat oleh Syaikhah Hanifah (SMAN 1 Yogya), Estetika Nusantara Yutardo (SMA PL Yogya), serta Nabila Salima Ala (SMAN 1 Sedayu).

Baca juga: Pasar Klitikan di PSG Bantul Diharapkan Bisa Menarik Kunjungan Wisatawan  

Melalui karya itu, mereka berharap bisa ambil bagian, dalam penanganan pandemi corona. 

"Kami di sini menggabungkan teknologi Computer Vision dan Convolution Neural Network sebagai alat detektor jaga jarak, maupun penggunaan masker," jelas Estetika. 

"Cara kerjanya mudah dan sederhana, kita input video dari kamera, deteksi jarak antar orang, deteksi pemakaian masker dan output di perangkat. Jadi, bisa diterapkan di resto, serta ruang publik, terutama yang memberlakukan batas maksimal orang, atau pengunjung," ujarnya. 

Sementara Dewan Pembina Yayasan Sagasitas Indonesia, Gunawan Susilowarno mengatakan, diikuti oleh 82 siswa dari 41 sekolah di Yogyakarta, keseluruhan proses belajar, serta pengembangan purwarupa dilakukan selama 6 bulan yang didukung Intel, serta pembinaan Sagasitas. 

"Peserta Intel Prakarsa Muda didorong supaya bisa sensitif terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan tujuan, membangun karakter inovator muda, yang selalu mengedepankan kearifan lokal," terangnya. 

"Sebagai contoh, salah satu solusi dari siswa peserta Intel Prakarsa Muda itu ada yang menyelesaikan masalah dalam mendeteksi kerumunan orang, ya, dengan menggunakan metode Computer Vision," tambah Gunawan. 

Baca juga: Bupati Bantul Lantik Enam Kepala Dinas/Badan yang Posisinya Telah Kosong Sejak Agustus 2021

Intel Prakarsa Muda sendiri merupakan bentuk dukungan, serta inisiatif dari Intel, yang dilaksanakan oleh Sustainable Living Lab (SL2) Indonesia, guna memperkenalkan AI pada generasi muda berumur 14-19 tahun.

Mereka berasal dari berbagai latar ilmu pengetahuan, dan pengalaman, untuk mengembangkan solusi nyata di tengah masyarakat. Tentunya, dengan pemanfaatan teknologi AI. 

"Sagasitas berhasil memberi contoh pada dunia tentang bagaimana gerakan pendidikan digital bisa diterapkan dari akar rumput. Sehingga, AI ini dapat menjadi teknologi yang datang dari, untuk, dan oleh masyarakat," tandas Antony Simon, Country Director SL2 Indonesia. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved