Pengalaman Saya Menapak Jejak Letusan Merapi Tua di Hulu Kali Boyong

Gunung Merapi Tua ada sejak puluhan ribu tahun lalu, dan tubuh gunung ini telah tertimbun dan ditumpangi gunung api Merapi yang usianya lebih muda

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga
Dinding batu mengkilap di hulu Kali Boyong, di lereng Gunung Merapi 

Setelah berpeluh keringat meniti jalan setapak lewat Taman Gardu Pandang Kaliurang, akhirnya saya bisa sampai ke titik di mana terdapat pahatan alam, berupa jejak geologis tua Gunung Merapi. Rutenya memang tidak mudah. Ini ditempuh dari titik bunker Kaliurang Barat, menuju dasar Kali Boyong di sisi timur. Dasar sungai itu saya susuri, hingga ke arah hulu di bagian paling atas.

Saran saya, sebaiknya pilih waktu tepat dan aman, karena saat ini sewaktu-waktu bisa terjadi banjir dan luncuran awan panas ke jalur ini.

Selain itu, gunakan pemandu yang terlatih, karena spot ini jaraknya hanya 5 kilometer dari puncak Merapi. Tidak disarankan anak-anak dan orang lanjut usia mengunjungi spot ini.

Dinding batu yang berada di kawasan hulu Kali Boyong, Gunung Merapi
Dinding batu yang berada di kawasan hulu Kali Boyong, Gunung Merapi (TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)

GUNUNG MERAPI terus menunjukkan aktivitasnya yang fluktuatif tinggi sejak 5 November 2020. Status Siaga atau Level III telah berlangsung setahun lebih.

Senin (6/12/2021) Gunung Merapi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejauh 1.800 meter ke sektor barat daya mengarah hulu Kali Bebeng, Srumbung, Magelang, jawa Tengah.

Awan panas itu terjadi dua kali pukul 16.06 WIB dan 17.49 WIB. Jaraknya luncurnya diperkirakan sama, dan terlihat jelas dari Pos Gunung Merapi (PGM) Ngepos, Srumbung, Magelang.

Dari sisi Kaliurang tidak teramati. Aktivitas lain seperti guguran lava berlangsung terus menerus selama 24 jam dalam interval tertentu.

Nah, artikel ini tidak akan membahas Gunung Merapi yang sekarang aktif, tapi menelusuri jejak pendahulu gunung ini, yaitu jejak letusan Gunung Merapi Tua.

Gunung Merapi Tua ada sejak puluhan ribu tahun lalu, dan tubuh gunung ini telah tertimbun dan ditumpangi gunung api Merapi yang usia pembentukannya lebih muda.

Penampakan di hulu Kali Boyong, Gunung Merapi. Tampak dinding batu yang menjulang tinggi dengan warna yang mengkilat
Penampakan di hulu Kali Boyong, Gunung Merapi. Tampak dinding batu yang menjulang tinggi dengan warna yang mengkilat (TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)

Di manakah jejak itu bisa dilihat? Satu di antara singkapannya ada di hulu Kali Boyong yang membelah Kaliurang dan Turgo.

Sungai ini tergolong sangat tua umurnya, hampir semasa Gunung Merapi Tua yang sekarang posisinya ditumpangi Gunung Anyar atau Gunung Merapi Muda.

Dari kawasan atas, sungai atau kali ini menghilir bertemu anak-anak sungai sepanjang aliran dan masuk ke Kota Yogya membentuk Kali Code.

Kali Code membelah wilayah Kota Yogyakarta arah utara ke selatan. Sungai cukup panjang ini nantinya menyatu dengan Kali Opak di wilayah Bantul.

Nama Kali Boyong juga lumayan dikenal orang karena pada 22 November 1994, terjadi petaka besar yang membakar kawasan kiri kanan sungai ini.

Awan panas Merapi menyapu bersih lereng barat daya ke hulu Kali Boyong, menerjang pedusunan Turgo dan Tritis serta sebagian wilayah barat Kaliurang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved