Kepala Dispar Bantul Imbau Masyarakat dan Pelaku Wisata Tak Lengah Meski PPKM Level 3 Serentak Batal

Kelonggaran ini maka kewaspadaan dan protokol kesehatan (prokes) harus dapat lebih baik dan dikuatkan.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pembatalan kebijakan PPKM level 3 serentak oleh pemerintah pusat disambut bijak oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo.

Ia menyatakan bahwa dengan kelonggaran ini maka kewaspadaan dan protokol kesehatan (prokes) harus dapat lebih baik dan dikuatkan.

Kwintarto mencermati, bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini sangat dinamis dan pemerintah akan meninjau pemberlakuan PPKM level 3.

"Artinya akan ada yang dikaji. Bisa jadi ada yang level 3 ada yang tidak. Jadi tidak dilakukan level 3 semua seperti yang direncanakan kemarin," ungkapnya, Selasa (7/12/2021).

Ia berharap tetap ada kewaspadaan dari setiap daerah termasuk dalam hal ini kegiatan pariwisata.

Apalagi jika dalam satu daerah justru terjadi peningkatan kasus yang signifikan, tentu saja hal PPKM level 3 tetap akan diberlakukan sebagai upaya untuk menurunkan angka kasus Covid-19.

Namun demikian, saat ini Bantul masih memberlakukan PPKM level 2, vaksinasi juga sudah lebih dari 80 persen, harapannya PPKM justru akan turun ke level 1.  

"Yang kita harapkan masyarakat jangan sampai lengah dengan kelonggaran yang diberikan pemerintah, tapi justru harus melakukan upaya lebih baik lagi agar levelnya turun, tidak hanya level 2, bisa level 1 atau bisa zero kasus," tandasnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini sudah sejalan dengan keinginan masyarakat.

Dalam kondisi ini ia berharap ada kerjasama pengelola pariwisata dan wisatawan untuk bersama-sama disiplin prokes dan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
 
"Jika level 3 tidak diberlakukan, Nataru tidak ada kasus yang menonjol, insyaallah ekonomi akan pulih secara nasional. Tapi segala sesuatu bisa saja terjadi, apakah minggu depan beritanya sama atau tidak kita tidak tahu. Tapi harapannya jika itu berubah ya berubah ke arah yang lebih baik," tuturnya.

Sejak awal, pihaknya terus berupaya membangun perasaan optimis di masyarakat termasuk pelaku pariwisata.

Namun tetap tidak lengah, dan kuncinya adalah penerapan prokes sehingga keadaan akan semakin membaik.  

"Saya sejak awal optimis bahwa dengan kasus yang tidak berubah ini bisa jadi tidak diterapkan level 3. Keadaan ini dinamis, tapi harapannya dapat lebih baik. Kita harus tetap optimis untuk bersama-sama, masyarakat sehat, pariwisata kuat, lalu ekonomi juga meningkat," tandasnya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved