Update Gunung Semeru: Dusun Curah Kobo'an Terisolasi, Tanpa Listrik dan Sinyal Komunikasi

tidak ada jalan alternatif yang bisa dilalui setelah akses Jembatan Gladak Perak Putus akibat erupsi Gunung Semeru

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jatim
Kondisi terkini Jembatan Besuk Koboan atau dikenal sebagai Gladak Perak penghubung Lumajang-Kabupaten Malang yang putus akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus. 

TRIBUNJOGJA.COM - Akibat erupsi Gunung Semeru, wilayah Dusun Curah Kobo'an Desa Siputarang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terisolasi. Hal itu karena Jembatan Gladak Perak putus sehingga warga tidak memiliki akses. 

Selain terisolasi, wilayah tersebut juga tanpa listrik dan sinyal komunikasi. Mitigasi bencana di wilayah itu pun sulit dilakukan.

Disebutkan, tidak ada jalan alternatif yang bisa dilalui setelah akses Jembatan Gladak Perak Putus. Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto (28) mengatakan ada sekitar 1.000 warga yang berada di Dusun Curah Kobo'an.

Baca juga: Ini Perintah Presiden Jokowi ke Jajarannya Untuk Penanganan Erupsi Gunung Semeru di Lumajang

"Mereka terisolir, karena tidak ada akses. Jembatan Gladak Perak putus dan tidak ada jalan alternatif," terangnya, dikutip Tribun Jogja dari Tribunnews.

Ia juga mengaku, belum tahu kondisi dari warga Curah Kobo'an. Pasalnya, layanan komunikasi di wilayah Desa Supiturang tidak ada sama sekali.

"Di sini (Desa Supiturang), listriknya padam dan tidak ada sinyal komunikasi sama sekali. Sehingga, kami kesulitan untuk berkomunikasi," ungkapnya.

Ia berharap, tim SAR yang bergerak dari arah Lumajang, bisa segera mengakses Dusun Curah Kobo'an.

"Untuk mengakses ke Dusun Curah Kobo'an, tim SAR nya bergerak langsung dari Kabupaten Lumajang, karena itu satu-satunya cara. Sedangkan untuk tiga Dusun lainnya, ditangani oleh tim SAR dari Malang," kata dia.

Kendala sinyal

Tim SAR kesulitan melakukan upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Hal itu dipicu sulitnya Tim SAR mendapatkan sinyal telekomunikasi.

Dikutip dari Tribunnews, pantauan di lokasi pada Minggu (5/12/2021) ponsel serasa tak berguna karena tidak ada sinyal di Desa Supiturang.

"Sinyal tidak ada di Desa Supiturang susah sekali sinyal di sini. Sementara ini listrik juga masih padam. Sehingga kami kesulitan untuk melakukan pendataan serta koordinasi dengan Kepala Dusun (Kasun) dan Ketua RT/RW setempat untuk melakukan evakuasi warga," ujar Sekretaris Desa Supiturang.

Desa Supiturang merupakan salah satu wilayah paling terdampak erupsi Gunung Semeru. Desa tersebut berada di lereng gunung tertinggi di Jawa Timur tersebut dan dihuni sekitar 6.598 warga.

Ribuan warga tersebut kini sedang terkatung-katung nasibnya karena erupsi yang menerjang Sabtu kemarin.

Kendati tidak ada sinyal, Ahmad mengaku pihaknya melakukan mitigasi bencana dengan segala cara.

"Alhasil kami datangi satu per satu dusun untuk memastikan dan menjemput warga ke pengungsian," kata Ahmad.

Artikel tayang di https://www.tribunnews.com/regional/2021/12/05/erupsi-semeru-jembatan-gladak-perak-putus-1000-warga-dusun-curah-koboan-lumajang-terisolasi?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved