Solusi Agar Tak Berakhir di TPA, Mahasiswa UGM Dampingi Warga Sleman Mengelola Sampah Organik

Tim Pengembangan Sumber Daya Desa (PSDD) PHBD Center UGM melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar TPS 3R Randu Alas, Sleman, DIY

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Tim Pengembangan Sumber Daya Desa (PSDD) PHBD Center UGM melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar TPS 3R Randu Alas, Sleman, DIY melalui pengelolaan sampah organik dengan mengintegrasikan peternakan, perikanan, budidaya Black Soldier Fly (BSF), dan pembuatan pupuk cair organik serta kompos. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Pengembangan Sumber Daya Desa (PSDD) PHBD Center UGM melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar TPS 3R Randu Alas, Sleman, DIY melalui pengelolaan sampah organik dengan mengintegrasikan peternakan, perikanan, budidaya Black Soldier Fly (BSF), dan pembuatan pupuk cair organik serta kompos.

Ketua tim PSDD PHBD Center UGM, Najmuddin Muntashir ‘Abdussalam mengatakan program pemberdayaan pada warga di sekitar TPS Randu Alas, Dusun Candi Karang, Desa Sardonoharjo, Sleman ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk peduli lingkungan dengan mengolah dan memanfaatkan sampah dengan baik.

Berdasarkan data TPS 3R Randu Alas per Agustus 2019, masyarakat menghasilkan 16,37 ton dengan sampah organik sejumlah 2,17 ton per bulan. 

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Desember 2021

Semantara itu masyarakat Dusun Candi Karang kurang mendapat pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah.

Masyarakat setempat terbiasa mengumpulkan sampah tanpa membedakan jenis sampah sehingga mengakibatkan sampah tercampur tanpa ada pengolahan lebih lanjut dan hanya berakhir di TPS 3R Randu Alas.

TPS dengan luas sekitar 400 m2 ini mampu menampung kurang lebih 16,37 ton/bulan jumlah sampah dari masyarakat.

Sampah yang ditampung beragam mulai sampah organik, anorganik, dan B3.

"Sampah organik tersebut diolah menggunakan larva BSF atau Black Soldier Fly agar cepat terurai oleh petugas TPS. Namun pemanfaatan dan fasilitas di TPS 3R Randu Alas masih belum mendukung dengan optimal sehingga tidak memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat dan petugas," papar mahasiswa Teknik Industri ini belum lama ini.

Melihat kondisi tersebut ia dan tim berupaya melakukan pendampingan dan pemberdayaan warga dalam pengolahan sampah di TPS Randu Alas lewat program “SEBAT” atau Satu Tempat Banyak Manfaat.

Program yang dijalankan meliputi pengeringan maggot, budidaya lele, pembuatan pupuk cair dan kompos serta ternak ayam dan kalkun.

Baca juga: Kisah Warga Desa Pasung Klaten Bangkit dari Keterpurukan Dampak Pandemi

Ia menjelaskan dengan inovasi program yang dijalankan diharapkan mampu mempertahankan dan menambah kualitas nilai gizi maggot, mempermudah pemberian pakan ternak, serta meningkatkan nilai jual produk yang dapat dihasilkan secara mandiri oleh TPS 3R Randu Alas. 

"Harapannya dengan adanya program ini, pengurus sekaligus pekerja di TPS 3R Randu Alas dapat sadar akan peluang usaha maggot, lele, pupuk, serta kalkun," sebutnya.

Program PSDD PHBD Center UGM ini tak hanya mampu memberdayakan masyarakat saja, tetapi berhasil mendapatkan dana hibah pelaksanaan program dari Kemendikbudristek tersebut.

Sebelumnya inovasi pengeringan maggot di TPS 3R Randu Alas juga berhasil mendapatkan dana hibah PKM dan  lolos ke PIMNAS 2021. (Rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved