Menjaga Eksistensi Perjalanan Hidup Lewat Sumbu Filosofi
Menjaga Eksistensi Awal Hingga Akhir Perjalanan Hidup Lewat Sumbu Filosofi Yogyakarta
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
Sementara itu Panewu Anom Kapanewon Imogiri, Sunarto menyatakan bahwa Makam Raja-Raja Imogiri merupakan pintu gerbang budaya yang terdapat di wilayah Kalurahan Wukirsari dan sedikit ada di wilayah Girirejo.
Ia menyatakan bahwa keberadaan Makam Raja-Raja Imogiri ini berdampak luar biasa dalam pengembangan sektor pariwisata, ekonomi dan pendidikan budaya.
"Kaitannya ekonomi banyak berdirinya kuliner di sepanjang jalan maupun di sekitar lokasi pintu masuk. Dari sisi pendidikan, mengajarkan masyarakat untuk sadar untuk meng-handarbeni (rasa memiliki) dibuktikan dengan adanya organisasi kemasyarakatan yang dinamakan forum pecinta budaya (forcib)," ungkapnya.
Berbagai ritual dilakukan oleh forum ini seperti pelaksanaan Kirab Budaya Imogiri dengan 'Nguras Enceh' oleh masyarakat. Ritual ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan Dinas Kebudayaan.
"Kita selalu sosialisasi agar kaum muda ikut melestarikan budaya yang yang ada. Bahkan banyak berdiri kerajinan yang mendukung, misalnya banyak industri keris di wukirsari dan Girirejo dan kerajinan lain seperti wayang dan sebagainya. Ini salah satu bentuk upaya kita melestarikan budaya adiluhung di Indonesia," tandasnya.(Tribunjogja)
