PSS Sleman

Profil Bambang Mariano, Pengusaha dan Pegiat Komunitas yang Kini Jabat Posisi Manajer PSS Sleman

Bambang Mariano juga merupakan pecinta sepakbola yang sangat fanatik. Diharapkan dapat membawa dampak positif untuk PSS Sleman.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Dok PSS Sleman
Bambang Mariano (kiri), Komjen Boy Rafli Amar (tengah), dan Antonius Rumadi (kanan). 

TRIBUNJOGJA.COM- Sejumlah figur di beberapa posisi baru saja diperkenalkan manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS).

Hal tersebut merupakan bentuk komitmen PT PSS, untuk menjadi perusahaan yang lebih maju dan dinamis, dengan merangkul tokoh-tokoh sepakbola dan mereka yang peduli pada PSS Sleman untuk menjadi bagian dari misi tersebut.

Di antara nama baru yang diperkenalkan ialah Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. yang saat ini juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sebagai Ketua Dewan Pembina PSS Sleman.

Serta di posisi manajer tim yang belum lama ini ditinggalkan Danilo Fernando, diisi figur anyar yakni Bambang Mariano.

"Tentang pak Bambang Mariano, mungkin banyak yang belum mengenal beliau. Tapi saya tahu pasti, pak Bambang itu seorang pengusaha yang aktif di berbagai komunitas. Selain itu, ia adalah pecinta sepakbola yang sangat fanatik. Semua itu akan membawa dampak positif bagi tim, apalagi ia akan memberikan waktu sepenuhnya untuk PSS," ujar DIrektur Utama PT PSS, Andywardhana Putra di Sleman, Jumat (26/11/2021) malam.

"Saya yakin kehadiran pak Bambang akan membuat suasana tim lebih adem dan nyaman, apalagi ditunjang dengan adanya pak Rumadi,’ tambahnya.

Lebih lanjut Andywardhana mengatakan, dengan adanya tambahan anggota keluarga baru di keluarga besar Super Elja, manajemen PT PSS juga mau pengelolaan klub lebih transparan dan berharap kita bisa memajukan klub ini bersama-sama.

"Juga akan menjadi alat kontrol yang lebih baik bagi para stakeholder" ujar Andywardhana.

Soal figur Boy Rafli Amar, Andy mengapresiasi di tengah kesibukannya sebagai Ketua BNPT, pria kelahiran 25 Maret 1965 itu masih mau meluangkan waktu dan tergerak berpartisipasi untuk memajukan PSS.

"Pak Boy mau meluangkan waktu dan tergerak berpartisipasi memajukan PSS Sleman adalah sesuatu yang menggembirakan. Diharapkan adanya beliau dapat menggerakkan roda organisasi lebih dinamis," kata Andywardhana.

Sementara figur lama yang kembali ialah Antonius Rumadi, yang sebelumnya lama menjabat sejumlah posisi di tim PSS Sleman, dari direktur operasional serta direktur marketing.  

Menurut Andywardhana, Rumadi dinilai sebagai figur yang cukup legendaris di PSS Sleman. Pengalamannya sangat matang di dunia sepakbola. Sehingga untuk maju lebih baik, membutuhkan nasehat dan bimbingannya.

Selain itu, diperkenalkan pula lima figur yang menjabat posisi dewan penasihat, mereka di antaranya Kustini Sri Purnomo (Bupati Sleman), Danang Maharsa (Wakil Bupati Sleman), Dwi Retno Sukmawati (Manajer PSS 2019), Sismantoro (Manajer PSS 2018), serta Muhammad Yazid (Anggota Komisi D DPRD DIY).

Tentang Dewan Penasehat PT PSS, yang terdiri dari tokoh-tokoh Sleman, Andywardhana kembali menegaskan tak perlu ditakutkan PSS Sleman akan menjadi kendaraan politik. Adanya Dewan Penasehat itu menunjukkan PSS ingin merangkul tokoh-tokoh yang akan memberikan nasehat pada saat membutuhkan arahan.

"Perlu saya tegaskan, PSS Sleman tidak akan menjadi kendaraan politik bagi siapapun. Banyak ketakutan akan hal itu, sesuatu yang wajar karena kecintaan terhadap PSS. Sekali lagi, itu tak perlu ditakutkan, PSS Sleman tak akan jadi kendaraan politik," ujar Andywardhana.

"Kita ingin pada saat membutuhkan, perlu nasihat-nasihat dari beliau-beliau yang cukup berpengalaman seperti pak Sismantoro, Bu Retno dan pak Yazid. Tak perlu diragukan lagi kemampuan dan pengalaman mereka," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved