Arti Mimpi
7 Arti Mimpi Tsunami yang Perlu Kamu Tahu, Waspadai Nomor 4
Mimpi tsunami menyarankan Kamu untuk menemukan solusi untuk masalah sesegera mungkin
Penulis: Rina Eviana | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Berikut adalah kumpulan arti mimpi tsunami yang sering dialami orang ketika tidur.
Bermimpi tentang tsunami merupakan mimpi buruk yang membuat si pemimpi menjadi khawatir.
Bencana tsunami adalah naiknya air laut pascagempa bumi. Mimpi tsunami diartikan sebagai simbol yang mewakili kehidupan nyata sehari-hari Kamu.
Jika penasaran apa saja tafsir mimpi tsunami yang umum terjadi berikut rangkumannya dilansir Tribun Jogja dari The Pleasant Dream:

1. Arti mimpi melihat tsunami
Seringkali, tsunami dalam mimpi melambangkan masalah yang Kamu abaikan. Mungkin Kamu berpikir belum waktunya untuk mengatasinya. Atau mungkin Kamu berpikir Anda sendiri tidak mampu mengatasinya.
Apa pun alasannya, mimpi Kamu menyarankan Kamu untuk menemukan solusi untuk masalah sesegera mungkin. Jika perlu, cari bantuan dari orang yang Kamu percayai.
2. Bermimpi melihat tsunami dari kejauhan
Di sini, tsunami adalah singkatan dari sebuah isu yang berpotensi menghancurkanmu.
Karena Kamu memperhatikannya dari jauh, mimpimu menunjukkan bahwa Kamu akan dapat merasakan masalah jauh sebelum datang, yang akan memberimu cukup waktu untuk bersiap.
Di sisi lain, mimpi tersebut juga bisa mencerminkan keinginan Kamuuntuk menjauh dari drama.
Jika Kamu bermimpi melihat gelombang tsunami dari kejauhan, mimpi itu mungkin mengindikasikan masalah yang berkaitan dengan anggota keluarga atau lingkaran sosialmu.
Baca juga: Penjelasan Arti Mimpi Melihat Ular yang Sama dan Berulang, Pertanda Apa?
3. Melihat tsunami dari pesawat atau tempat yang lebih tinggi
Mimpi melihat tsunami dari sudut pandang yang lebih tinggi berarti Kamuberhubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan untuk membantu orang lain. Mimpi ini menuntunmu untuk menggunakan sisi spiritual dan menjangkau mereka yang mungkin membutuhkan bantuan.
Bantuan di sini tidak harus terbatas pada keuangan atau kekayaan materi. Itu bisa berupa kata-kata belas kasih yang tulus dan empati dengan seseorang yang telah mencapai titik terendah dalam hidup. Bagi seseorang yang telah kehilangan segalanya, bahu untuk bersandar juga merupakan bantuan yang sangat besar.