Adab Bersin dan Menguap Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Perkara bersin dan menguap memiliki adab tersendiri dalam Islam. Apa saja adab yang perlu diperhatikan?
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM – Bersin dan menguap adalah respon tubuh yang menjadi fitrah bagi setiap manusia.
Perkara bersin dan menguap memiliki adab tersendiri dalam Islam.
Apa saja adab yang perlu diperhatikan?
Berikut adab bersin dan menguap sesuai ajaran Rasulullah SAW:
Adab Bersin dalam Islam

1. Bersin dengan merendahkan suara dan menutup wajah
Saat bersin, dianjurkan untuk menutupi wajah. Bersin dengan keras adalah tindakan yang tidak dianjurkan dalam Islam. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Jika salah seorang di antara kalian bersendawa atau bersin, maka jangan mengeraskan suara dengan keduanya. Karena setan senang terhadap salah seorang dari kalian yang mengeraskan suara saat bersin dan bersendawa.” (HR. Al-Dailami).
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah juga dikatakan,
“Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Al-Tirmidzi)
2. Mengucapkan tahmid
Tahmid adalah kalimat yang merupakan ungkapan rasa syukur atas bersin yang diberikan. Allah memberi rahmat kepada makhluk-Nya sebab bersin dapat menghilangkan mudarat tertentu dari dalam tubuh. Bacaan ini diucapkan dengan lafal “Alhamdulillahirabbil’alamin” (لْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ). Rasulullah SAW bersabda,
Apabila seorang di antara kalian bersin maka ucapkanlah Alhamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya menjawab dengan yarhamukallah, dan bila dijawab demikian maka balaslah dengan ucapan yahdikumullah wa yuslihubaalakum.” (HR. Bukhari)
3. Sunnah untuk melakukan tasymit kepada orang bersin yang mengucapkan tahmid.
Saling mendoakan dalam Islam adalah hal yang dianjurkan, termasuk dalam hal bersin. Mengucapkan kalimat tasymit berarti mendoakan saudara kita agar diberikan rahmat oleh Allah SWT. Bacaan tasymit yaitu,
يَرْحَمُكَ اللهُ
Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu.”
4. Bila orang kafir bersin lalu mengucapkan tahmid, maka boleh men-tasymit dengan mengucapkan,
يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Artinya: “Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.”
5. Apabila orang bersin lebih dari 3 kali, maka tidak perlu dijawab dengan yarhamukallah.
Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيُشَمِّتْهُ جَلِيْسُهُ، وَإِنْ زَادَ عَلَى ثَلاَثٍ فَهُوَ مَزْكُوْمٌ وَلاَ تُشَمِّتْ بَعْدَ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ
Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian bersin, maka bagi yang duduk di dekatnya (setelah mendengarkan ucapan alhamdulillaah) menjawabnya dengan ucapan yarhamukallah, apabila dia bersin lebih dari tiga kali berarti ia sedang terkena flu dan jangan engkau beri jawaban yarhamukallah setelah tiga kali bersin.” (HR. Abu Dawud).
Baca juga: Adab Ketika Bertemu, Berkunjung, dan Menjumpai Sesama Muslim
Adab Menguap dalam Islam

Menahan agar mulut tidak terbuka
Rasulullah SAW bersabda,
التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ
“Kuapan (menguap) itu datangnya dari syaitan. Jika salah seorang di antara kalian ada yang menguap, maka hendaklah ia menahan semampunya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jika tidak dapat menahan, maka tutuplah mulut dengan mulut. Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Apabila salah seorang di antara kalian menguap maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya karena syaitan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Menutup mulut saat menguap memiliki dampak positif dalam segi kesehatan. Hal tersebut karena jika mulut terbuka lebar saat menguap, maka debu, mikroba, dan partikel kecil berbahaya di udara akan masuk dengan bebas ke dalam tubuh.
Itulah adab bersin dan menguap dalam Islam.
Semoga kita senatiasa dalam naungan Allah SWT.
(MG – Endry Nur Latiefah)