Liga 2
PSIM Dapat Sambutan Luar Biasa dari Suporter, Seto Nurdiyantoro: Hari Ini Jogja Full Senyum!
Kemenangan di laga derby bukan semata soal gengsi. Sebab, bagi Laskar Mataram ini menjadi kemenangan krusial, yang menentukan langkah mereka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM- Suporter PSIM Yogyakarta menyambut kepulangan timnya penuh suka cita usai memenangi laga bertajuk Derby Mataram kontra Persis Solo dengan skor 0-1 pada lanjutan Grup C Liga 2 2021/22 di Stadion Manahan, Solo, Senin (15/11/2021).
Ribuan suporter berbondong-bondong menuju perbatasan DI Yogyakarta- Jawa Tengah, di Prambanan, Selasa (16/11) siang, menyambut kepulangan tim kebanggaanya tiba dari Solo, seusai berlaga.
Tak dimungkiri, kemenangan di laga derby bukan semata soal gengsi. Sebab, bagi Laskar Mataram ini menjadi kemenangan krusial, yang menentukan langkah mereka di kompetisi, lolos ke babak berikutnya, atau bertahan di Liga 2.

Tambahan 3 poin membuat tim besutan Seto Nurdiyantoro ini sukses mengkudeta PSCS Cilacap yang memiliki poin 12 dari peringkat dua klasemen sementara Grup C Liga 2 2021 dengan total poin 13. Laskar Mataram hanya terpaut 2 poin saja dari tim bertabur bintang, Persis Solo yang sementara masih menempati puncak klasemen.
Di samping itu, kemenangan atas Persis bak menjadi pelipur lara yang sudah lama didamba pendukung PSIM Yogyakarta, mengakhiri dominasi Persis Solo yang pada kompetisi Liga 2 2019 memenangi dua kali pertemuan ketika kandang maupun tandang.
Bak pahlawan, pendukung PSIM Yogyakarta tak lelah menyerukan yel-yel serta nyanyian untuk menyambut bus yang memboyong Sugeng Efendi dan kolega, setibanya di Prambanan sekira pukul 14.30 WIB, kemudian mengiringi kepulangan tim ke Wisma PSIM di Baciro, Kota Yogyakarta.
Namun lantaran banyaknya suporter yang menyambut kepulangan tim, bus yang membawa rombongan tim PSIM Yogyakarta langsung diarahkan menuju halaman Stadion Mandala Krida.
Dalam kesempatan tersebut, pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro mengucapkan terima kasih kepada suporter atas dukungan serta doa yang telah diberikan untuk penggawa Laskar Mataram.
"Hari ini Jogja full senyum," seru Seto Nurdiyantoro dihadapan para suporter yang tetap setia memberikan sambutan kepada penggawa Laskar Mataram, kendati di tengah hujan deras.
Sementara itu, pencetak gol kemenangan, Sugeng Efendi mengaku bersyukur bisa mencetak gol penentu kemenangan Laskar Mataram.
"Tentu bersyukur bisa mencetak gol dan mempersembahkan kemenangan untuk PSIM Jogja," ujar Sugeng.
Pemain asal Magelang ini, menegaskan jika kemenangan yang diperoleh Laskar Mataram dalam laga syarat gengsi tersebut, sebagai bentuk ucapan terima kasih dari seluruh penggawa PSIM Jogja kepada semua suporter dan elemen pecinta Laskar Mataram yang sudah selalu setia mendukung dan mendoakan perjuangan para pemain selama ini.
"Kemenangan ini sebagai kado untuk suporter PSIM, semoga tetap setia mendukung kami, dan kami sebagai pemain pasti akan bekerja lebih keras lagi. Terima kasih kepada suporter yang sudah mendoakan dan mendukung kami," pungkas Sugeng.
Syukuri Kemenangan
Sebelumnya, Seto bersyukur atas kemenangan yang diraih timnya atas Persis Solo. Ia menyebut, tak memiliki kiat khusus untuk menghadapi Persis Solo, bahkan ia menyebut masih ada beberapa catatan yang perlu dievaluasi agar pada pertandingan selanjutnya dapat lebih baik.
"Hasil 1-0 kami syukuri, kami beruntung. Sejak babak pertama dan babak kedua kami memang dapat banyak tekanan, tapi karena kemauan dan perjuangan pemain, alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan. Di sisi lain kita masih harus ada yang diperbaiki dalam gaya bermain, mencari jati diri, ini bukan partai final, dengan sisa pertandingan kita bisa lebih baik lagi," ujar Seto Nurdiyantoro seusai pertandingan.
Selanjutnya Seto berpendapat jika pada laga ini memang terdapat rivalitas, namun baginya penting bagi pemain untuk lebih fokus dalam pertandingan, sehingga ketika pertandingan dapat menyajikan permainan terbaiknya.
"Saya pikir ini pertandingan sama seperti biasanya, cuma mungkin masalah rivalitas, tapi itu hanya 90 menit. Dan seperti yang saya bilang tadi kita akan perbaiki mainnya seperti apa, agar lebih enak dinikmati. Saya juga apresiasi pemain, mereka berjuang sangat keras ingin menang. kalau rahasia tidak ada rahasia ini murni kerja keras pemain, mau memenangkan pertandingan, itu yang penting, ini memang kemauan dari pemain, dan kemenangan ini untuk suporter," tegasnya.
Seto pun berpesan kepada pemainnya agar tidak berlebihan untuk merayakan kemenangan, karena saat ini PSIM Yogyakarta masih harus melakoni laga selanjutnya untuk kembali bertarung dengan dua tim lainnya merebutkan tiket babak 8 besar.
"Kita sama-sama, dari awal kita tidak berikan hasil positif, tapi ada kemauan dari pemain semakin meningkat, dan sekarang sudah lebih oke meski belum maksimal. ini bukan final, pemain tidak jumawa, tetap rendah hati, tapi kemenangan ini silahkan nikmati bersama jangan berlebihan, karena masih ada pertandingan lainnya," tukasnya.
Brajamusti Sampaikan Permohonan Maaf
Presiden Brajamusti, Muslich 'Tole' Burhanudin, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat menyusul aksi konvoi yang dilakukan para suporter pendukung PSIM Yogyakarta saat menyambut kepulangan penggawa timnya usai berlaga, sehingga sempat menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat DIY secara umum dan khususnya bagi masyarakat Prambanan dan sekitarnya atas aktivitas siang ini terkait penjemputan pemain PSIM yang secara spontan dilakukan oleh semua pendukung PSIM, bahkan bukan hanya dari Brajamusti, tapi kita sebagai pengurus Brajamusti kita membantu juga di sana," ujar Thole kepada Tribun Jogja, Selasa (16/11/2021).
Thole mengaku jika rencana penyambutan pemain bakal dilakukan di kawasan sekitar Wisma PSIM, namun karena euforia atas hasil positif yang diraih oleh Laskar Mataram semalam (15/11/2021) membuat para suporter memberikan sambutan yang luar biasa.
"Kami juga memohon maaf kepada bapak kepolisian, mungkin kemarin kita rencana penjemputan di Wisma PSIM, tapi karena euforianya setelah memenangkan pertandingan kemarin itu sangat dinantikan, dan alhamdulillah terlaksana. Ya situasi itu terjadi spontan karena euforia, dan kita memohon maaf. Kita juga sebetulnya sudah difasilitasi oleh Pemkot dan Polres, tapi karena euforia kita jadi merasa kurang marem karena ketemu pemain dan pelatih cuma sebentar," ujarnya.
Pada kesempatan selanjutnya, Thole menyatakan siap berkoordinasi lagi dengan lebih baik dengan pihak terkait agar lebih tertib dan nyaman saat proses penyambutan pemain.
"Semoga selanjutnya kita bisa terkoordinir lagi, nanti kita akan koordinasi lebih baik dengan Pemkot dan Polresta mengenai daerah-daerah yang akan dilewati termasuk di Sleman juga," ujarnya.
Di sisi lain, Tole yang juga mewakili suara suporter mengapresiasi kerja keras pemain PSIM dalam pertandingan yang bertajuk Derby Mataram melawan Persis Solo. Ia juga mengatakan para suporter akan tetap setia untuk mendorong langkah PSIM di laga-laga selanjutnya.
"Kami apresiasi sekali pemain dan tim pelatih yang telah berjuang dengan luar biasa, mereka bisa bermain bagus di kandang lawan dan pulang dengan meraih poin penuh di sana, Semoga besok bisa menang lagi dan lolos 8 besar," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)