Jejak Raja Keraton Solo di Kantor Arpus Klaten, Sendang Kuno Ini jadi Tempat Istirahat Saat Berburu

Menurut cerita, air yang berada di dalam sendang berukuran 1 x 2,5 meter persegi tersebut tak pernah kering meski musim kemarau panjang.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA / ALMURFI SYOFYAN
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten, Syahruna saat berwudhu di sendang kuno yang berada di kantornya, Senin (15/11/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Tak banyak yang tahu jika di lantai 1 Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten terdapat sebuah sendang kuno yang merupakan peninggalan dari Keraton Surakarta.

Menurut cerita, air yang berada di dalam sendang berukuran 1 x 2,5 meter persegi tersebut tak pernah kering meski musim kemarau panjang.

Pantauan TribunJogja.com di kantor yang berada di Kampung Kanjengan, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah itu, posisi sendang tepat berada di bagian belakang lantai 1 kantor tersebut.

Posisi sendang berada di kedalaman sekitar 3 meter.

Untuk bisa masuk ke dalamnya, kita harus menuruni sekitar 10 anak tangga.

Air sendang terlihat jernih dan terasa dingin.

"Sendang ini saya kurang tahun persinya dibuat, tapi menurut cerita, sendang ini merupakan peninggalan Keraton Surakarta," ujar Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten, Syahruna saat TribunJogja.com temui di kantornya, Senin (15/11/2021).

Menurut Syahruna, pada zaman dahulu Klaten merupakan sebuah hutan yang berada di antara Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Raja-raja dari Keraton Surakarta sering berburu ke daerah Klaten.

"Kalau zaman raja-raja dulu kan katanya daerah sini kan hutan, lalu raja-raja sering beristirahat di sini dan dibuatlah sendang untuk pemandian jika lelah berburu," jelasnya.

Ia mengatakan, terdapat satu sendang yang ada di dalam ruangan Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten. Sementara, satu sendang lainnya juga ditemukan di luar kantor dan posisinya tidak terlalu jauh.

"Orang zaman dahulu tidak lepas dengan namanya ritual, makanya dulu termasuk untuk mandi dan kegiatan ritual. Sampai sekarang masih ada," paparnya.

Baca juga: Perpustakaan Klaten Sudah Dibuka Lagi, Pengunjung Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

Baca juga: Dua Peristiwa Kebakaran di Klaten dalam Sehari, Mobil dan Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah

Menurut Syahruna, air sendang tersebut tidak pernah kering saat musim kemarau dan juga tidak pernah berlebih di musim penghujan.

"Airnya selalu sebanyak itu, saya nggak tahu apakah ada mata air atau tidak di bawahnya, yang jelas airnya belum pernah kering sampai sekarang," tambahnya.

Sementara itu, seorang warga sekitar, Edi Sugiantoro (65) menyebut bangunan yag sekarang menjadi komplek Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten merupakan tempat beristirahat Raja Keraton Surakarta saat berburu.

"Dulu bangunannya tidak seperti ini. Informasi yang saya dapatkan dari orang-orang terdahulu ini bangunannya terbuat dari kayu dan mengalami perubahan beberapa kali," ucapnya.

Ia menjelaskan, selain di dalam Kantor Arsip Klaten, sendang juga berada di luar kantor dan hingga saat ini airnya juga masih ada dan digunakan. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved