Liga Champions
AC MILAN 1-1 Porto: Penyebab Gagal Menang Rossoneri di Liga Champions Menurut Stefano Pioli
Rossoneri tidak berdaya di babak pertama, bahkan harus tertinggal dari tim tamu lewat gol yang dicetak Luis Diaz di menit 6.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengakui bahwa timnya seharusnya tampil lebih baik di babak pertama melawan Porto.
Rossoneri tidak berdaya di babak pertama, bahkan harus tertinggal dari tim tamu lewat gol yang dicetak Luis Diaz di menit 6.
Namun Pierre Kalulu menjadi aktor penyama kedudukan setelah tedangannya membentur pemain lawan hingga masuk ke gawang Porto.
Zlatan Ibrahimovic sempat membobol gawang pasukan Sergio Conceicao, tetapi Theo Hernandez terlebih dahulu berada dalam posisi offside.
Hingga akhir pertandingan, skor bertahan 1-1 di Giuseppe Meazza.
Pioli berbicara kepada Amazon Prime Video setelah laga dan memberikan gambaran masalah AC Milan di Liga Champions serta peluang ke babak sistem gugur atau fase knock-out.
“Kami seharusnya bisa bermain dengan lebih baik,” katanya katanya dikutip Tribun Jogja dari MilanNews via SempreMilan.
“Kami tidak banyak pilihan di babak pertama: karena lawan menekan pertahanan dengan tinggi
“Kami harus menggiring bola lebih sedikit dan bermain lebih dalam dan ketika kemudian kami melakukan kesalahan secara teknis.
Namun Pioli menegaskan bahwa pasukannya tampil lebih baik di babak kedua hingga tercipta gol bunuh diri pemain Porto.
“Untuk babak kedua saya tidak bisa berkata apa-apa: tim menunjukkan determinasi dan kami melakukannya dengan lebih baik.
Ditanya apakah AC Milan pantas lolos ke babak 16 besar Liga Champions, Pioli menberikan jawaban.
“Untuk pantas mendapatkannya (lolos 16 besar), kita harus memenangkan pertandingan,” ujarnya.
“Porto adalah tim yang kuat, levelnya sangat tinggi. Dalam beberapa situasi kami tidak terus menerus seperti yang seharusnya selama 95 menit.”
Pioli kemudian membeberkan apa yang terjadi di babak pertama saat AC Milan tertekan di kandang sendiri.
“Kelebihan Porto dan kekurangan kami. Tetapi kami membiarkan mereka menguasai kami.
“Di babak kedua kami menjadi lebih baik dan intensitas mereka turun: kami bisa membawa bola dan mencoba, ketika ada garis pertahanan tinggi mereka.”
Tentang permainan Rafael Leao saat melawan Porto, Pioli memberikan pendapatnya untuk pemain Portugal.
“Dia harus bergantian dengan Theo, terkadang menempati posisi sayap dan terkadang di tengah.
“Terlalu banyak bola, bagaimanapun, tidak tepat. Bocah itu tumbuh, tetapi dia masih perlu memperluas pengetahuannya, terutama dalam pilihan yang dia buat,” katanya.
“Saya harus memasukkannya ke tim, cedera Rebic mengambil kesempatan saya untuk membiarkannya beristirahat.
“Porto selalu bermain sehari sebelum kami: dalam periode di mana Anda memainkan 7 pertandingan dalam 21 hari, bahkan satu hari istirahat membuat perbedaan.”
Laporan laga
AC Milan yang tampil di kandang justru lebih dulu menerima ancaman dari Porto saat laga baru memasuki menit kedua.
Bermula dari lemparan ke dalam jauh dari sisi kiri, Evanilson terbebas di kotak penalti. Namun, sepakannya masih melebar.
Porto akhirnya bisa memecah kebuntuan di menit ke-6. Marco Grujic bisa merebut bola dari penguasaan Ismael Bennacer di lini pertahanan Milan.
Ia lalu menggiring bola sebelum melepas umpan ke Luis Diaz yang berdiri di sisi kiri kotak penalti Milan.
Diaz dengan tenang melepas sepakan mendatar yang meluncur ke pojok kiri gawang Rossoneri. Porto unggul 1-0.
Unggul satu gol, Porto tak lantas mengendurkan tekanan. Mereka kembali mengancam gawang Milan menit ke-17, melalui sundulan Chancel Mbemba usai menerima umpan tendangan bebas Sergio Oliveira.
Namun upaya tersebut masih mampu digagalkan Ciprian Tatarusanu yang sigap mengamankan bola.
Serangan berbahaya Porto belum berakhir. Oliveira kembali mengirim umpan silang berbahaya kali ini dari sepak pojok di menit ke-25. Bola bisa ditanduk oleh Grujic, tapi Tatarusanu kembali beraksi dengan terbang menepis bola.
Saat Porto menebar banyak ancaman berbahaya, Milan justru kesulitan menciptakan peluang. Padahal, mereka sedikit lebih dominan dalam penguasaan bola hingga pertengahan babak pertama.
Sepakan pertama Milan di laga ini baru tercipta di menit ke-34. Olivier Giroud mencoba lewat sepakan jarak jauh terukur.
Upayanya masih bisa selamatkan oleh kiper Porto Diogo Costa. Skor 1-0 untuk keunggulan Porto bertahan hingga babak pertama berakhir.
Usai turun minum, Porto nyaris menjauh pada menit ke-56. Umpan tendangan bebas Oliviera dipantulkan Pepe untuk disambar oleh Evanilson.
Namun urung terjadi gol karena bola masih menerpa mistar. Bola muntah lalu disambar oleh Pierre Kalulu sebelum mengenai Mbemba dan masuk ke gawang Porto, untuk mengubah papan skor menjadi imbang 1-1.
Tekanan Porto mulai mengendur memasuki pertengahan babak kedua. Hal ini dimanfaatkan Milan mendominasi tekanan
Pada menit ke-82, Milan sempat menggetarkan jala Porto untuk kedua kalinya. Zlatan Ibrahimovic dengan baik menuntaskan umpan Theo Hernandez dari sisi kiri. Namun, gol ini dianulir akibat offside.
Milan terus menggempur lini pertahanan Porto. Meski begitu, usaha mereka memburu gol kemenangan tak membuahkan hasil skor 1-1 menutup 90 menit.
Sebelum diimbangi Porto, AC Milan sudah mengalami kekalahan beruntun pada tiga pertandingan sebelumnya.
Secara berurutan dari matchday pertama, Milan takluk dari Liverpool (2-3), Atletico Madrid (1-2), dan pada laga perdana vs Porto (0-1).
Melansir Opta Paolo, tren buruk itu menjadi noda hitam dalam sejarah AC Milan di Liga Champions.
Ini merupakan kali pertama AC Milan gagal menang dari empat laga pembuka di kompetisi antarklub Eropa paling elite itu.
AC Milan pun terbenam di dasar alias peringkat keempat klasemen Grup B Liga Champions 2021-2022.
Pasukan Stefano Pioli baru mengoleksi satu poin dari kemungkinan 12 angka yang bisa didapatkan.
Di atas mereka, bertengger Liverpool (12 poin), FC Porto (5), dan Atletico Madrid (4), secara berurutan dari posisi 1-3.
Meski baru mengoleksi satu angka, peluang AC Milan untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions belum benar-benar tertutup.
Hal itu terbantu dengan kemenangan 2-0 yang didapat Liverpool atas Atletico Madrid, dini hari tadi.
Pada dua laga berikutnya di Grup B, AC Milan akan bertandang ke markas Atletico Madrid (25/11/2021) dan menjamu Liverpool (8/12/2021).
Zlatan Ibrahimovic harus memanfaatkan dua laga itu untuk meraih kemenangan demi menjaga kesempatan menembus fase gugur Liga Champions.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/ac-milan-bisa-lolos-babak-16-besar-liga-champions-penuhi-syarat-ini.jpg)