Rekomendasi 3 Museum di Merapi : Cocok Dikunjungi Setelah Lava Tour

Setidaknya ada 3 museum yang juga bisa Anda kunjungi ketika berwisata ke Merapi. Berikut daftarnya ;

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Tribun Jogja/ Angga Purnama
Pengunjung sedang mengamati diorama Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi (MGM), Kamis (26/11/2015) 

TRIBUNJOGJJA.com - Lava Tour, menjadi atraksi wisata paling populer di kawasan Merapi. Ini memungkinkan Anda untuk menjelajahi berbagai titik di kawasan lereng Merapi dengan mengendarai jeep wisata. Semisal melintasi kawasan Kinahrejo, atau pun mampir ke kawasan Telogo Putri, Kaliurang.

Namun ini bukanlah satu-satunya wisata yang bisa Anda nikmati di sana.

Setidaknya ada 3 museum yang juga bisa Anda kunjungi ketika berwisata ke Merapi. Anda bisa sekalian melepas lelah sehabis mengikuti lava tour dengan mengunjungi ketiga museum tersebut.

Berikut daftarnya ;

1. Museum Gunung Merapi

Museum Gunung Merapi
Museum Gunung Merapi (Tribun Jogja/ Arfiansyah Panji Purnandaru)

Museum Gunungapi Merapi adalah paket lengkap jika Anda ingin mengetahui berbagai informasi kegunungapian maupun fenomena geologis lainnya.

Museum yang berada di Jalan Kaliurang Km. 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini memang menyajikan informasi terkait Gunung Merapi. Mulai dari sejarah letusan, batu-batuan yang berasal dari perut merapi, dokumentasi terkait letusan tahun 2010, aneka peralatan pemantauan aktivitas vulkanik merapi, serta penjelasan mengenai potensi bahaya letusan erupsi merapi.

Tak hanya itu, Anda juga bisa melihat berbagai informasi fenomena geologis yang berkaitan dengan kerak bumi yang kerap kali memicu gempa.

Menariknya, museum ini memiliki lahan yang luas dan nyaman. Utamanya untuk parkir kendaraan Anda.

Jadi, tak perlu risau tidak kebagian tempat parkir.

Museum Gunung Merapi buka setiap hari (kecuali hari Senin libur) dari pukul 08.00 hingga 15.30, sementara hari Jumat mulai pukul 08.00 hingga 14.30.

Namun jadwal tersebut dimungkinkan ada perubahan selama masa pandemi covid-19. Serta sempat ditutup selama penerapan PPKM Level 4.

2. Museum Sisa Hartaku

Museum Sisa Hartaku merupakan tempat peninggalan barang-barang warga.
Museum Sisa Hartaku merupakan tempat peninggalan barang-barang warga. (travel.kompas.com)

Museum Sisa Hartaku berada di Jalan Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum yang dikelola warga ini menyajikan berbagai macam bukti sisa-sisa kedahsyatan erupsi merapi tahun 2010.

Ada jam dinding yang berhenti tepat ketika erupsi besar terjadi, ada botol-botol yang meleleh akibat terpapar awan panas merapi, ada tengkorak binang, kerangka sepeda motor, serta berbagai dokumentasi pascaletusan merapi 2010.

3. Museum Ulen Sentalu

Museum Ulen Sentalu berada di Jalan Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum ini menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram (Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman) beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta).

Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan, baik untuk acara formal maupun untuk keseharian.

Nama Ullen Sentalu merupakan akronim dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”.

Falsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Dengan mengunjungi museum ini, maka Anda bisa mengetahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa dari masa Mataram Kuno hingga Mataram Islam dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.

Museum Ulen Sentalu buka hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.30 - 16.00 WIB. Kunjungan terakhir pada pukul 15.15 WIB serta hari Senin tutup. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved