Tafsir Weton

Cara Mudah Menghitung Weton Jodoh Petung Salakirabi DIsertai dengan Contohnya

Perhitungan weton untuk masalah jodoh ini, dalam Bahasa Jawa disebut dengan istilah Petung Salakirabi atau Pasatowan Salakirabi.

Editor: Mona Kriesdinar
IST
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Bagi sebagian kalangan masyarakatWeton dan Neptu merupakan suatu yang melekat pada diri seorang. Ini merupakan penanda hari kelahiran yang bisa dimaknai untuk mengetahui watak maupun karakter seseorang.

Weton dan Neptu juga kerap kali menjadi pijakan atau pertimbangan ketika hendak menggelar acara hajatan atau melakukan sesuatu.

Dengan Weton dan Neptu, mereka berharap agar hasilnya bisa baik dan sesuai harapan.

Terkait hal itu, Filolog dan Konsultan Pawukon di Museum Radya Pustaka Surakarta Totok Yasmiran menjelaskan, bahwa hal itu terjadi karena weton berhubungan dengan aspek kehidupan manusia. Misalnya kecocokan perjodohan.

Perhitungan untuk masalah jodoh ini, dalam Bahasa Jawa disebut dengan istilah Petung Salakirabi atau Pasatowan Salakirabi.

Untuk menghitungnya, kedua calon mempelai harus sudah mengetahui weton mereka.

Totok mencontohkan ada calon pengantin pria dengan weton Ahad Pahing.

Jika dijumlahkan, neptu weton tersebut adalah 14. Hasil didapat dari penjumlahan 5 untuk Ahad dan 9 untuk Pahing.

Untuk calon pengantin wanita, wetonnya misalnya Rebo Legi dengan neptu 12. Hasil didapat dari 7 untuk Rebo dan 5 untuk Legi.

“Jumlah neptu keduanya 26. Dengan menerapkan pola 4 siklus, maka didapatkan kriteria Gembili atau berpotensi banyak keturunan. Atau 26:4 sisa 2 Gembili,” jelas Totok.

Baca juga: Ini 3 Weton yang Konon Beruntung, Selalu Didampingi Khodam Leluhur

Jika hasil penghitungan weton pada dua pola siklus selanjutnya adalah positif, umumnya calon pasangan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Namun, Totok mengatakan bahwa tidak jarang ada calon pasangan yang setelah dihitung wetonnya, ternyata hasilnya negatif.

Tidak jarang juga mereka mengurungkan niat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Namun, dia menuturkan bahwa terkadang masih ada solusi atau jalan keluar.

“Solusinya yaitu dengan menjumlah neptu kedua calon tersebut dengan neptu hari yang dipilih untuk melangsungkan akad nikah, sehingga diperoleh kriteria yang positif,” katanya.

Cara mengetahui karakter seseorang berdasarkan weton

Hal selanjutnya yang dapat diketahui lewat weton adalah karakter dasar seseorang. Totok menyebutnya sebagai karakter gawan.

“Karakter gawan atau watak bawaan sejak lahir, tercermin dari weton tersebut. Misalnya, orang yang lahir pada hari Minggu Wage atau Ahad Wage berwatak Lakuning Angin dan Satriya Wibawa,” jelas dia.

Adapun, Lakuning Angin merupakan pandai mengambil hati orang, namun menakutkan jika sedang marah.

Sementara Satriya Wibawa adalah dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.

Meski demikian, menurut Totok untuk mengetahui karakter dasar seseorang tidak hanya melalui weton saja namun juga melalui wuku.

Mengutip Tribun Jogja, wuku berkaitan dengan pawukon atau horoskop Jawa.

Dalam bahasa Jawa Kuno, arti wuku adalah pekan atau seminggu. Satu wuku berarti tujuh hari.

Mengetahui Tanggal Baik Menurut Weton

Weton Jawa, menurut Totok, juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui tanggal baik.

Beberapa yang bisa ditanyakan saat konsultasi adalah tanggal untuk mengadakan acara pernikahan dan hari khitanan.

Selanjutnya adalah untuk mengetahui hari yang tepat untuk operasi caesar.

Namun Totok menegaskan, hal ini tetap harus atas saran dokter jika yang bersangkutan ingin memilih hari yang disarankan berdasarkan weton.

Mengetahui Kecocokan terhadap Sesuatu

Terkait kecocokan terhadap sesuatu, Totok mengungkapkan, masyarakat yang konsultasi weton Jawa bisa mengetahui seputar membangun rumah, serta memulai atau merintis usaha baru.

Masalah kehidupan

Totok tidak menampik bahwa ada saja masyarakat yang konsultasi seputar masalah kehidupan.

Melalui weton, hal yang dapat ditanya atau diketahui di antaranya adalah perhitungan selamatan orang meninggal dunia.

Kemudian pemberian nama untuk bayi, seputar masalah keluarga seperti hubungan suami dan istri yang kurang harmonis, atau kenakalan anak.

Bisa wisata sambil konsultasi weton di Museum Radya Pustaka Jika ingin mengetahui hal lain yang dapat diketahui melalui weton, kamu bisa berkunjung ke Museum Radya Pustaka Surakarta di Kota Solo, Jawa Tengah.

Tidak hanya bisa berwisata sambil menikmati koleksi yang ada, wisatawan juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi weton atau pawukon yang ada setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.

“Pelayanan konsultasi tentang weton dan pawukon di Museum Radya Pustaka sudah lama ada, dan ini merupakan daya tarik tersendiri,” ungkapnya.

Kendati demikian, saat ini museum tersebut sedang menutup sementara kunjungan wisatawan akibat PPKM di Jawa dan Bali.

Apabila sudah sangat penasaran dengan weton Jawa dan pawukon, Totok mengatakan bahwa museum membuka layanan tersebut secara virtual.

Jika ingin konsultasi weton atau pawukon secara daring, kamu bisa langsung menghubungi Totok via WhatsApp +62818-0444-0051. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved