Peringatan Maulid Nabi di UMB: Akhlak Adalah Dasar Sendi Kehidupan

Perayaan kali mengambil tema, "Dengan Keteladanan Nabi Muhammad SAW, Tinggatkan Akhlak, Kinerja dan Moderasi".

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Dr Hadri Mulya, Wakil Rektor Universitas Mercu Buana 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kegiatan ini sebagai tanda kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus doa bersama untuk Universitas Mercu Buana yang tanggal 22 Oktober Milad yang ke 36 tahun.

Acara dihadiri seluruh unsur Civitas Akademika Univerrsitas Mercu Buana (UMB) termasuk pimpinan, dosen, mahasiswa dan jamaah Masjid Manarul 'Amal, Jakarta, Senin (25/10/2021)

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu kegiatan rutin perayaan hari-hari besar agama Islam.

Perayaan kali mengambil tema, "Dengan Keteladanan Nabi Muhammad SAW, Tinggatkan Akhlak, Kinerja dan Moderasi". Acara dibuka dengan pembacaan rawi maulid Nabi dengan hadroh dan doa.

Dalam sambutannya, Dr Hadri Mulya, Wakil Rektor Universitas Mercu Buana mengingatkan kembali makna dari Perayaan Maulid Nabi.

Dikatakan, hendaknya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dimaknai sebagai peringatan untuk selalu mengikuti akhlak yang dicontohkan oleh Nabi.

Akhlak adalah sendi dasar kehidupan yang terkait langsung dengan bagaimana menjaga hubungan dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan Allah SWT.

Tausiyah Maulid Nabi diisi oleh KH Zulfa Mustofa yang mengingatkan untuk menjadi Muslim yang mengikuti ajaran dan sunnah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Di tengah beragamnya tafsir tentang kelompok mana yang paling mendekati sunnah Nabi Muhammad SAW, KH Zulfa menjelaskan bagaimana para ulama memberikan warisan kitab-kitab yang menerangkan sikap moderasi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Acara ditutup dengan pembacaan doa bagi Yayasan Menara Bhakti dan seluruh civitas Universitas Mercu Buana yang memasuki usia ke 36 tahun.

Ketua DKM Manarul 'Amal, Universitas Mercu Buana Dr Achmad Jamil M.Si menyampaikan kemeriahan acara maulid adalah salah satu bentuk cinta kepada Rasulullah SAW, sehingga setiap tahun acara ini menjadi agenda rutin.

"Sebanyak 20 peserta mendapatkan doorprize dan setelah selesai acara jamaah kami suguhkan nasi kebuli khas hidangan maulid Nabi".

Wakil Ketua DKM, Prof Dr Andi Adriansyah, menyampaikan bahwa dalam melaksanakan perayaan maulid Nabi kali ini, protokol kesehatan (Prokes) tetap dilaksanakan dan dipatuhi para jamaah. Meski dengan prokes, hal itu tidak mengurangi kekhusu'an dan kegembiraan para jamaah. (rls)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved