Dinas Kesehatan Catat Kepatuhan Warga Sleman Bermasker Tinggi Tapi Jaga Jarak Masih Rendah 

Tingkat kepatuhan warga Sleman dalam memakai masker di luar rumah dinilai sudah cukup tinggi. Namun, tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tingkat kepatuhan warga Sleman dalam memakai masker di luar rumah dinilai sudah cukup tinggi. Namun, tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, masih cukup rendah.

Hal itu berdasar, laporan interim perilaku protokol kesehatan. Laporan itu dibuat Dinas Kesehatan berdasarkan penelitian terhadap 628 responden. 

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, jika melihat laporan interim prokes tersebut, maka tingkat kepatuhan masyarakat Sleman dalam memakai masker sudah mencapai 95,7 persen.

"Ini sudah patuh dan sangat patuh. Lalu, tingkat kepatuhan diri mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer mencapai 93,3 persen," urainya.

Baca juga: Cinta Tak Direspon, Pemuda di Sleman Nekat Sebar Foto Tanpa Busana Wanita Idamannya di Medsos

Sementara, tingkat kepatuhan diri dalam mengurangi mobilitas 87,1 persen dan kepatuhan menjauhi kerumunan 89,5 persen. 

"Kepatuhan memakai masker, mencuci tangan sudah bagus. Tapi menjaga kerumunan dan mobilitas ini masih rendah," kata dia, Selasa (26/10/2021). 

Cahya berharap, protokol kesehatan di tengah masyarakat ini harus terus dipromosikan.

Masyarakat harus selalu diingatkan mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan.

Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Menurut dia, langkah ini penting agar gelombang tiga penularan Covid-19 yang sudah ada di beberapa negara tidak terjadi di Indonesia. 

Pihaknya mengaku terus berupaya agar ancaman gelombang tiga tidak segera muncul di Bumi Sembada.

Satu di antaranya, melakukan percepatan vaksinasi dengan strategi jemput bola. Terutama menyasar Lansia dan komorbid.

Menurut Cahya, vaksin dapat memperlambat munculnya gelombang ketiga. Namun, tanpa dibarengi kepatuhan

Protokol Kesehatan, maka gelombang ketiga bisa saja segera muncul. Sebab itu, upaya percepatan vaksinasi, harus dibarengi juga dengan menerapkan kepatuhan prokes di masyarakat. 

"Mudah-mudahan, dengan strategi itu, maka gelombang ketiga tidak muncul di Sleman. Ini yang kita harapkan bersama," kata dia. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved