Kolaborasi dengan Sinden Elisha Orcarus Alloso, DKD Band Rilis Single 'MegatRuh'

Musik rock dan macapat atau tembang tradisional Jawa ternyata bisa menjadi lantunan yang asyik saat dikolaborasikan.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Kolaborasi DKD Band dan sinden fenomenal Elisha Orcarus Alloso. 

TRIBUNJOGJA.COM - Musik rock dan macapat atau tembang tradisional Jawa ternyata bisa menjadi lantunan yang asyik saat dikolaborasikan.

Komposisi unik ini diusung oleh DKD Band yang digawangi Heru (vokal), Iwan (drumm), Surya (bass), serta Titan (gitar), menggandeng sinden fenomenal Elisha Orcarus Alloso pada single terbarunya berjudul 'MegatRuh'.

Dirilis 15 Oktober 2021 lalu melalui kanal Youtube DKD Jogja, 'MegatRuh' ini pada awalnya merupakan lagu yang berjudul 'Pura-Pura Gila'. Akan tetapi setelah tercipta lirik dari Elisha menggunakan jenis macapat megatruh, maka disepakatilah judul lagu berubah menjadi 'MegatRuh'.

Selain karena memakai macapat megatruh, korelasi makna lagu yang bertema perpisahan dirasa cukup relevan.

Sekadar informasi, tembang megatruh dalam bahasan Jawa berasal dari kata "megat roh" dalam bahasa Indonesia artinya melepas roh.

Istilah ini menggambarkan roh atau nyawa yang sudah lepas dari badan jasadnya sebab sudah waktunya kembali ke tempat yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Filosofi tembang Megatruh ini bermakna bahwa perjalanan hidup manusia telah selesai di dunia dan pada umumnya sifat manusia akan bersedih, berduka.

Baca juga: Hikmah Pandemi Covid-19, Ria Kini Produksi Tas Premium yang Tembus Pasar Ekspor

Proses penciptaan lagu tersebut berawal dari kisah seorang teman yang dalam kondisi mabuk bercerita tentang perjalanan asmara nya, ceritanya kemudian secara harafiah langsung tertuang dalam sebuah lirik. Progresi chord dan aransemen sudah siap jauh sebelum lirik ditulis.

"Awalnya sih nggak kepikiran mau kolaborasi dengan Elisha Orcarus Alloso, cuma saat nge-jam part yang seharusnya buat interlude, kami pikir misal dikasih tembang dari sinden akan menjadi unik," terang gitaris DKD, Titan.

Dijelaskan Titan, lantas ada beberapa opsi sinden yang ingin diajak berkolaborasi. Satu di antaranya yakni Elisha.

"Misal Elisha mau sepertinya kok keren," ujarnya.

"Kami sempat beberapa kali berpikir ulang apakah sinden millennial tersebut akan bersedia? Dikarenakan jepadatan dan kesibukannya yang seakan tidak pernah surut," tambahnya.

Gayung bersambut, di luar dugaan ternyata sinden Elisha Orcarus Alloso bersedia saat DKD menawarkan untuk berkolaborasi pada single ketiga mereka ini. Bahkan, lirik macapat jawa semua dibikin sendiri oleh Elisha, disesuaikan dengan tema lagu.

Tidak butuh waktu lama untuk proses pembuatan lirik macapat, setelah Elisha memahami lirik dan progress chord via raw demo akhirmya terciptalah lagu MegatRuh.

Proses kenelangsaan, kemarahan dan kutukan seseorang yang mengalami kehampaan hidup karena ke bucinan. Elisha sendiri yang menciptakan lirik dari macapat megatruh dan isian sinden di akhir lagu.

MegatRuh adalah seingle ketiga yang di release di kanal youtube DKD. Single pertama adalah 'Jangan Diam' yang diangkat dari kisah nyata.

Single kedua adalah 'Penjaga Langit' sebagai official theme song HUT TNI AU ke 75 Lanud Adi Sucipto Yogyakarta. Seluruh proses rekaman audio single DKD diproses di Soba Record Studio. Penggarapan video klip semua single berkolaborasi dengan Nirmana Project.

Adapun DKD Band (dibaca: Dekade), secara bahasa adalah satuan waktu yang terdiri dari kurun waktu puluhan tahun.

Bagi para personelnya, band ini hanyalah symbol dari sebuah hubungan persahabatan yang telah terjalin selama puluhan tahun.

Pada perjalanan bermusik DKD sangat sering berganti nama band, tapi tidak dengan para personelnya. Terhitung sejak awal tahun 2000 an beberapa festival band di Jogja pernah dimenangkan.

"DKD adalah representasi persahabatan yang telah terjalin dari masa kanak – kanak hingga hari ini," ujar vokalis DKD, Heru

"Sempat vakum dalam bermusik selama beberapa belas tahun dikarenakan faktor domisili, karir, dan status yang masing-masing telah berubah menjadi kepala keluarag mengaharuskan hal bermusik menjadi harus terkesampingkan," sambung drummer DKD, Iwan.

Namun selama tidak bermusik, para personel tetap terjaga dalam jalinan silahturahmi yang erat dan intens. DKD adalah keluarga yang disatukan oleh music.

Tahun 2017 adalah awal pertemuan kembali mereka di Kota Jogja. Pertemuan itu menjadi titik balik romantisme untuk kembali berkarya dengan benang merah rock sebagai identitas musiknya.

"Misi DKD adalah walaupun  di umur yang sudah dibilang tidak muda lagi paling tidak karya bermusik mereka tersimpan pada jejak digital untuk warisan anak-anak mereka," pungkas bassist DKD, Surya.

Baca juga: Rentetan Gempa Bumi yang Berpusat di Daratan Melanda Jawa Tengah Hari Ini, Ini Penjelasan BMKG

MegatRuh

Lirik                : Titan DKD
Lirik Sinden   : Elisha Orcarus Allaso
Arr                  : DKD

Ku tak percaya kini kau dengan dirinya

Ternyata slama ini ku menjaha jodohnya

Entah kau yang lupa, atau pura – pura gila?

Apa yang pernah kita lalui untuk kisah kita..

(wong manis..)

Kau beralibi ini memang takdir-Nya

Dan batas waktumu sudah pada akhirnya

Sudah..sudah..sudah

Cukup hentikan pembelaan diri

Jangan kau buat sisa rasa ini jadi benci

 Reff :

Jangan takut takkan ku usik kehidupan barumu

Walau memang kuterpaksa, mengutukmu

Semoga kau hidup di gemerlap dunia tanpa cinta

 
Lirik Ellisa :
Dhuh Dewa Bathara ingkang linuhung,

Mugi paring aksami

Mring dasih kang welas ayun,

Kasangsaya gung prihatin,

Sru nalangsa jroning batin

Lirik Coda Ellisa :
Lalu mangsa, panusuling magut yuda,

Yen kasepa mbatanu lara asmara. (Han)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved