Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 21 Oktober 2021: Terjadi 12 Kali Guguran Lava Pagi Ini
Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi dan mengeluarkan guguran awan panas hingga pagi ini, Kamis (21/10/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 12 kali guguran lava dengan jarak luncur maksikum 2.000 meter ke arah barat daya.
"Gunung teramati jelas. Kabut 0-II hingga 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan ketinggian 75-100 meter di atas puncak. Periode pengamatan pagi ini 12 kali guguran lava," katanya.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 2021 Pekan Kedelapan Hari Ini, Derby Jatim Persebaya vs Persela
Pada periode ini, cuaca di gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah Utara.
Suhu udara 16.5°C sampai 22°C, kelembaban udara 76-90 persen, dan tekanan udara 655-719 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 62 gempa guguran, 1 gempa hembusan, 1 gempa hybrid/fase banyak dengan durasi 9 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Kamis 21 Oktober 2021
Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (hda)