Klaster Baru Covid-19 Bermunculan, Simak Baik-baik Pesan Sultan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal kemunculan berbagai klaster Covid-19 di wilayahnya.

Editor: ribut raharjo
Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal kemunculan berbagai klaster Covid-19 di wilayahnya.

Klaster-klaster Covid-19 itu muncul di sejumlah kabupaten, di tengah tren perbaikan angka kasusnya. Sri Sultan Hamengku Buwono X pun angkat bicara terkait kondisi ini.

Klaster penularan dari kegiatan tilik (menjenguk) orang sakit dengan sembilan pasien positif dan klaster senam sehat dengan 14 pasien muncul di Bantul, diGunungkidul, muncul klaster pondok pesantren di mana ada 17 warga positif, berikut penularan di lingkungan sekolah.

Menanggapi kondisi itu, Sultan mengaku belum bisa memastikan keterkaitan klaster itu dengan pelonggaran kebijakan dari pemerintah. Sebab, kata Raja Keraton Yogyakarta itu, wisatawan asal luar daerah selalu berbondong memadati wilayah DI Yogyakarta saat akhir pekan, karena tak ada pembatasan mobilitas.

"Saya kan sudah bilang dari kemarin, kita ini kan masih fluktuatif, naik turun, naik turun terus. Ya, ini proses saja. Semoga saja bukan karena dibukanya pariwisata dan sebagainya. Kita ngayem-ngayemi awak e dewe (menenangkan diri sendiri), karena kita tidak bisa menyatakan ini hasil klaster dari dibukanya pariwisata atau enggak," kata HB X, di Kompleks Kepatihan, Jumat (15/10/2021).

Sultan lantas meminta masyarakat untuk tak lelah mematuhi aturan dalam kebijakan PPKM level 3, serta menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kesehariannya.

Sebab, upaya penanggulangan pandemi tidak hanya bergantung dari kebijakan pemerintah saja, melainkan juga dari peran serta masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, Sri Sultan berharap agar tren penambahan kasus di wilayahnya tetap melandai.

"Tapi, ya kalau masyarakatnya lelah, kita juga lelah, terus gimana. Tapi sebetulnya kita tidak boleh lelah karena memang pandemi masih ada," sambung Sri Sultan.

Imbauan agar masyarakat tetap patuh prokes juga disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.

Wakil Bupati Bantul sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Joko Purnomo menyatakan bahwa dua klaster yang muncul di Bantul memanglah fakta yang terjadi saat ini. Ia juga menyatakan, meski saat ini ada kelonggaran saat PPKM level 3, tetap ada aturan pembatasan yang harus diterapkan.

"Pembatasannya harus dilakukan secara benar. Disiplin prokes harus wajib dilakukan, tidak boleh dilanggar," katanya.

Pihaknya meminta panewu, lurah, dan puskesmas untuk melakukan tracing dan testing, agar dapat diketahui angka penyebaran kasus sebenarnya.

"Kemudian, kita kembali tegaskan kepada satgas-satgas kita, juga termasuk masyarakat untuk tetap taat kepada Instruksi Bupati, Instruksi Gubernur, dan Instruksi Menteri tentang penerapan PPKM level 3," ujarnya.

Dengan masih diterapkannya PPKM level 3, kegiatan masyrakat harus tetap dibatasi. Penegakan hukum dari Satpol PP akan terus dilakukan, untuk monitoring ke lapangan secara langsung. Tujuannya agar tidak muncul klaster baru di Bumi Projotamansari.

"Kita khawatir, kalau ini kita tidak kencang, Desember bisa meledak lagi," imbuhnya.

Ia menyebut bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten akan terus melakukan koordinasi dengan lembaga yang lain, termasuk Kodim dan Polres untuk bersinergi dalam mengantisipasi timbulnya klaster baru. Terlebih saat ini sudah banyak ditemukan kerumunan-kerumunan seperti di kafe, pasar dan lainnya.

"Tiap malam Minggu, Polres Bantul dan Satpol PP tetap melaksanakan Blue Ligth Patrol dalam rangka penegakan hukum terkait dengan disipilin protokol kesehatan," terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengaku sudah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk tidak kendur melakukan sosialisasi, promosi kesehatan. Masyarakat harus diingatkan terus, jangan sampai terjadi euforia.

"Kalau ada pasien yang tidak jujur, masih nekat ikut senam, maka edukasi kepada masyarakat harus tetap digalakkan. Termasuk dari Satgas khususnya Tim Gakkum juga harus terus mengingatkan masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut, terkait update data sebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul per Kamis (14/10), kasus Konfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 10 orang.

Sementara untuk konfirmasi sembuh 23 orang dan tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal. Selain itu, data dari Dinkes Bantul menyebutkan bahwa sampai Kamis kemarin terdapat 138 warga yang melakukan isolasi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved