Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 9 Oktober 2021: Terjadi 32 Kali Gempa Guguran Selama 10-83 Detik

Gunung Merapi tercatat mengalami 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 10-83 detik, Sabtu (9/10/2021).

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
dok BPPTKG
Tangkapan CCTV Gunung Merapi 9 Oktober 2021 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi tercatat mengalami 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan lama gempa 10-83 detik, Sabtu (9/10/2021).

Aktivitas tersebut terlihat dalam pengamatan enam jam, 00:00-06:00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi, cuaca berawan hingga hujan, a

Angin lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara sekitar 16-21°C. Kelembaban 82-99%. Tekanan udara 567-760 mmHg. Intensitas curah hujan 6 mm per hari.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Sabtu 9 Oktober 2021

“Secara visual, gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak,” ungkapnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 32 kali dengan amplitudo 3-18 mm berdurasi 10-83 detik.

Hembusan terjadi 9 kali dengan amplitudo 3-7 mm berdurasi 5-6 detik.

Tercatat 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 9 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 13-78 detik, dan lama gempa 13-78 detik

Gempa Hybrid/Fase Banyak sejumlah 27 kali dengan amplitudo 4-12 mm, S-P 0.3-0.7 detik dan lama gempa 7-10 detik.

Gempa Tektonik Jauh sebanyak 2 kali dengan amplitudo 2-7 mm, S-P 17-34 detik dan lama gempa 61-73 detik.

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG di DI Yogyakarta Sabtu Oktober 2021, Kulon Progo Berpotensi Hujan

BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved