Headline
Warga Resah Terganggu Bau Sampah Menyengat
Syamsu Hajir: Istri saya itu merasakan kok baunya enggak enak. Kami belum lapor, karena wilayahnya luas, ya, sudah diam saja.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga di perbatasan Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul mengeluhkan adanya bau tak sedap sejak satu bulan yang lalu, dan terus terasa sampai sekarang. Aroma menyengat itu menyerupai bau timbunan sampah.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 6 Kampung Jogoragan, Banguntapan, Bantul, Syamsu Hajir, saat ditemui mengungkapkan, sejumlah warganya mengeluhkan adanya bau tak sedap itu. Mereka menduga bau itu bersumber dari TPST Piyungan, meski jarak antara Kampung Jogoragan menuju tempat pembuangan sampah itu sekitar 8,1 kilometer lebih.
"Jadi bau itu mulai terasa sudah sekitar satu bulan lalu, sampai sekarang. Kabarnya, ya, dari TPST Piyungan. Padahal jarak sini ke sana jauh," katanya, saat ditemui Tribun Jogja, Selasa (28/9/2021).
Syamsu menjelaskan, terhitung sudah satu bulan ini warga di sana pasrah menghirup udara yang tercemar bau tak sedap tersebut. Meski bau menyengat itu diakui oleh sebagian warga tidak nyaman, para warga belum melapor ke pemerintah setempat untuk meminta segera ditangani.
"Ya, kurang nyaman. Istri saya itu merasakan kok baunya enggak enak. Kami belum lapor, karena wilayahnya luas, ya, sudah diam saja," ujarnya.
Di RT 6 Kampung Jogoragan, terdapat 39 Kepala Keluarga (KK) dan hampir semua warga di sana merasakan adanya bau tak sedap tersebut. Masih kata Syamsu, keluhan bau tak sedap itu dirasakan para warga baru akhir-akhir ini saja.
"Tahun kemarin, tahun yang lalu, itu belum terasa bau kayak gini. Ya, baru sekarang ini, ndak tahu kenapa, mungkin ya terbawa angin ke sini," ujarnya.
Bergeser ke wilayah Kota Yogyakarta, tepatnya di Kampung Sokowaten, RT 21 RW 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, seorang warga bernama Sapto juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, warga di kampungnya mulai merasakan bau menyengat itu sejak dua minggu lalu hingga sekarang ini.
Biasanya bau tak sedap itu mulai muncul ketika siang sekitar pukul 14.00 sampai dengan pukul 17.30 sore. "Kami mulai merasakan bau itu sejak dua minggu lalu. Biasanya dari siang sampai sore mau magrib itu. Mungkin pas terbawa angin," katanya.
Jarak Kampung Sokowaten dengan Kampung Jogoragan sekitar 500 meter lebih. Pantauan di lapangan, udara di sana terasa lengas, meski dalam kondisi siang hari. Senada warga lainnya, Sapto menduga bau busuk yang menyerupai sampah basah itu bersumber dari TPST Piyungan.
"Baunya itu kayak sampah lama, sampah basah gitu. Ya, dugaan kami itu sumbernya dari TPST Piyungan," ujarnya.
Meski menduga itu bersumber dari TPST Piyungan, warga enggan memastikan lebih lanjut. "Ndak mungkin juga kami mastikan sendiri. Kami juga menyadari kalau kami buang sampah di TPST Piyungan," imbuh dia.
Belum lapor
Sejauh ini belum ada warga yang melapor ke instansi terkait atas ketidaknyamanan itu. Kendati demikian, Sapto khawatir akan muncul dampak jangka panjang berupa gangguan pernapasan.
"Khawatir dikit, kalau dibiarkan ada dampak jangka panjang buat kesehatan. Tapi untung saja ini musim pakai masker," ungkapnya.
Sampai berita ini diturunkan, Tribun Jogja belum mendapat konfirmasi dari pihak-pihak terkait mengenai persoalan ini. Pesan yang dikirimkan ke Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY belum mendapat respons hingga semalam. (hda)
Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Rabu 29 September 2021 halaman 01