Serie A

AC MILAN: Alexis Saelemaekers, dari Pertaruhan Massara hingga Jadi Pilar Utama Pioli

Pemain Belgia itu tiba pada Januari 2020 dan sebagai besar orang tidak dikenal penyerang sayap dari Anderlecht itu

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Paul ELLIS / AFP
Alexis Saelemaekers vs Andrew Robertson di Liga Champions antara Liverpool vs AC Milan di Anfield di Liverpool, Inggris pada 15 September 2021. 

TRIBUNJOGJA.COM - Alexis Saelemaekers tidak terbiasa dengan peran pengganti, tapi pada laga melawan Venezia dia masuk dari bangku cadangan dan menjadi pembeda.

Pemain Belgia itu tiba pada Januari 2020 tetapi sebagai besar orang tidak dikenal siapa penyerang sayap dari Anderlecht itu, seperti dikutip Tribun Jogja dariCalciomercato.com via SempreMilan.

Bahkan mungkin saja tidak ada yang tahu bagaimana mengucapkan dengan benar nama belakangnya dalam bahasa Italia.

Selain itu, tidak ada yang benar-benar tahu posisi terbaik yang dapat diminkan pemain berusia 22 tahun tersebut.

Beberapa pemantau bakat mengatakan bahwa Saelemaekers akan lebih baik jika diturunkan sebagai full-back atau bek kanan.

Alexis Saelemaekers saat masih memperkuat Anderlecht, klub Liga Utama Belgia di Stade Le Canonnier pada 5 Desember 2019.
Alexis Saelemaekers saat masih memperkuat Anderlecht, klub Liga Utama Belgia di Stade Le Canonnier pada 5 Desember 2019. (BRUNO FAHY/BELGA MAG/AFP via Getty Images)

Namun beberapa pihak menyebut dia adalah pemain sayap atau penyerang sayap (winger) dan yang lain lebih meyakini dia adalah seorang playmaker atau pemain No.10.

Hanya dalam waktu satu setengah tahun, Saelemaekers menjadi pemain yang tak tergantikan bagi AC Milan dan juga pemain internasional Belgia.

Di antara pengagumnya adalah direktur olahraga AC Milan Ricky Massara.

Massara adalah orang yang melihatnya di Belgia dan yang mendorong Rossoneri untuk berinvestasi total hampir €8 juta untuk mendatangkannya.

Ketika itu, manajemen AC Milan memperhitungkan biaya pinjaman dan opsi pembelian untuknya.

Alexis Saelemaekers selebrasi setelah mencetak gol di Kualifikasi Piala Dunia 2022 saat Belgia vs Republik Ceko
Alexis Saelemaekers selebrasi setelah mencetak gol di Kualifikasi Piala Dunia 2022 saat Belgia vs Republik Ceko (VIRGINIE LEFOUR / BELGA / AFP)

Saelemaekers telah berhasil mengesankan semua orang dengan kerja kerasnya, keinginan untuk belajar ditambah perkembangan taktis dan teknisnya.

Dia adalah pemain yang berharga dan jaminan di sisi kanan, sementara AC Milan menunggu untuk melihat dampak Messias Junior, Samu Castillejo dan Alessandro Florenzi.

Apalagi, Saelemaekers adalah pemain yang sangat cocok dengan filosofi sepak bola Pioli, karena dia tahu apa artinya mengenakan seragam AC Milan.

Mungkin Saelemaekers bukan pemain yang menarik perhatian, tapi faktanya adalah dia sangat berguna dan fungsional bagi tim Merah-Hitam.

Dan seperti yang terlihat dengan assist dini hari tadi, dia mampu tampil secara luar biasa.

Apa kata Saelemaekers?

Alexis Saelemaekers, Theo Hernandez dan Alessio Romagnoli di Liga Italia antara AC Milan vs Venezia pada September 22, 2021 di stadion San Siro di Milan.
Alexis Saelemaekers, Theo Hernandez dan Alessio Romagnoli di Liga Italia antara AC Milan vs Venezia pada September 22, 2021 di stadion San Siro di Milan. (Tiziana FABI / AFP)

Alexis Saelemaekers yakin timnya bisa memperjuangkan gelar Scudetto dan berterima kasih kepada pelatih kepala Stefano Pioli atas kepercayaannya.

Tepat sebelum satu jam pertandingan melawan Venezia malam ini Pioli memutuskan untuk mengubah keadaan untuk mencoba dan memasukkan darah segar ke dalam permainan.

Ballo-Toure, Florenzi dan Gabbia adalah pemain-pemain yang digantikan masing-masing oleh Theo Hernandez, Alexis Saelemaekers dan Fikayo Tomori.

Saelemaekers adalah salah satu pemain yang dimasukkan dan dia berhasil membuat dampak yang sangat positif pada laga itu.

Pemain Belgia itu diplot Pioli untuk memberikan ancaman bagi pemain bertahan lawan dan menyebabkan masalah dengan umpan-umpannya.

Faktanya, sebuah usaha gemilangnya dari lapangan tengah saat berkerja sama dengan Franck Kessie dan melewati pemain lawan sebelum melepaskan assist ke Hernandez adalah luar biasa.

“Saya mencoba membantu tim dan saya berhasil, terima kasih juga kepada rekan satu tim saya. Kami masuk dalam kondisi baik, kami senang,” ujarnya dikutip Tribun Jogja dari Sky Italia via SempreMilan.

Penyerang Roma asal Bosnia Edin Dzeko (tengah) memperebutkan bola dengan gelandang AC Milan asal Belgia Alexis Saelemaekers dan bek Denmark AC Milan Simon Kjaer (kanan) selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion Meazza di Milan pada bulan Oktober 26, 2020.
Penyerang Roma asal Bosnia Edin Dzeko (tengah) memperebutkan bola dengan gelandang AC Milan asal Belgia Alexis Saelemaekers dan bek Denmark AC Milan Simon Kjaer (kanan) selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion Meazza di Milan pada bulan Oktober 26, 2020. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Ditanya tentang Scudetto, ia pun langsung memberikan jawaban secara lugas dan tanpa basa-basi.

“Tim yang kompetitif selalu ingin menang, kami akan mencoba melakukannya musim ini. Kami akan mencoba melakukan sesuatu yang indah.”

Saelemaekers bahkan meneaskan bahwa AC Milan tidak menargetkan untuk meraih posisi kedua atau bahkan ketiga musim ini.

“Saya pikir ini adalah tim kompetitif yang ingin menang, kami tidak memulai dengan ingin finis kedua atau ketiga.

“Kemudian tentu saja kami menjalani pertandingan demi pertandingan dan melihat di mana kami akan berada nanti.”

Ia juga merasa menjadi pemain yang lebih baik sejak bergabung dengan AC Milan.

“Jelas bahwa pekerjaan dan kepercayaan pelatih membuat saya tumbuh, tetapi juga berkat tim.

“Kami banyak berbicara, kami adalah kelompok muda dan kami banyak membantu satu sama lain. Penting untuk berkembang.”

Sedangkan tentang peran dan tugasnya pada laga yang dimenangkan Rossoneri dengan skor 2-0, ia mengakui seperti apa dirinya.

“Saya memiliki karakteristik lebih defensif daripada Leao dan Rebic, jadi Pioli membuat saya bermain dengan peran yang lebih defensif tetapi juga membuat saya ikut menyerang, dan ini penting karena saya suka melakukan kedua tugas tersebut.”

Ante Rebic, Rafael Leao dan Alexis Saelemaekers di Liga Italia Serie A Bologna vs AC Milan pada 30 Januari 2021 di stadion Dall'Ara di Bologna.
Ante Rebic, Rafael Leao dan Alexis Saelemaekers di Liga Italia Serie A Bologna vs AC Milan pada 30 Januari 2021 di stadion Dall'Ara di Bologna. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Laga ke-50

Semenatara itu saat berbicara di depan mikrofon Milan TV setelah kemenangan melawan tim asuhan Paolo Zanetti, Saelemaekers mengaku senang dengan rekor pertandingannya dengan AC Milan.

“Saya sangat senang untuk pertandingan ke-50 saya dan saya senang dengan kemenangan tim dan tim ini melakukannya dengan baik.

“Memang benar beberapa pertandingan terakhir tidak mudah bagi saya, tetapi hari ini saya masuk dengan lebih bertekad.

“Saya ingin membantu tim dan saya pikir saya melakukannya dengan baik. Theo (Hernandez) juga membuat perbedaan.

“Untuk sebuah tim, penting bahwa para pemain masuk dengan keinginan untuk menang.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved