ISI Yogyakarta Wisuda 544 Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2020/21
Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mewisuda 544 mahasiswa dari Program Diploma, Program Sarjana, dan Program Magister semester genap tahun
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mewisuda 544 mahasiswa dari Program Diploma, Program Sarjana, dan Program Magister semester genap tahun akademik 2020/21 secara blended system, luring terbatas dan daring, Kamis (16/9/2021).
Lantaran masih di tengah situasi pandemi PPKM level 3, ISI Yogyakarta belum diperkenankan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul, untuk bisa melakukan wisuda secara luring total.
"Sebab itu kami bagi menjadi dua, wisuda secara luring bagi yang berkeinginan dengan protokol kesehatan ketat, dan daring di rumah masing masing dengan didampingi oleh orangtua," kata Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan.
Baca juga: Dua Unit Laptop Milik SDN Sodo Paliyan Gunungkidul Digondol Maling
Dijelaskannya, wisuda luring total diikuti sebanyak 333 wisudawan yang terbagi dalam tiga sesi, dua sesi digelar pada Kamis (16/9/2021), dan satu sesi pada Jumat (17/9/2021), meskipun tidak dapat didampingi oleh orangtua atau wali. Sedangkan wisuda luring diikuti sebanyak 187 wisudawan.
"Tentu kita merasa bahagia dan bangga, bisa meluluskan mahasiswa pada semester genap 2020/21 ini sebanyak 544. Sebab, dalam suasana pandemi saat ini tentu juga proses pembelajaran dan mahasiswa yang menjalani tugas akhir dengan berbagai kesulitannya, kami bersyukur dapat berjalan lancar," ujar Agus.
Pihaknya berharap, para wisudawan dengan bekal kompetensi pokoknya, bisa terserap dan kompetitif di dunia kerja berbekal skill, kreativitas, dan inovasi pada karya-karya seni maupun pengetahuannya.
Di samping itu, ISI Yogyakarta dalam proses mengajar selalu mem-backup mahasiswa dengan pengetahuan softskill dan enterpreneurship.
"Terlebih di era revolusi industri 4.0 ini, serta berkembangnya teknologi informasi dan digitalisasi, penguasaan komunikasi, bahasa internasional, serta penguasaan IT merupakan suatu hal yang tidak boleh terpisahkan dari kompetensi mereka," kata Agus.
"Dengan demikian, diharapkan bekal hardskill dan softskill, serta pengalaman yang memperkuat entrepreneurship mereka, para wisudawan betul-betul memasuki dunia profesional dengan baik," tambahnya.
Satu di antara wisudawan, I Made Murjaya, mengatakan bahwa pihak kampus memang memberikan pilihan kepada calon wisudawan untuk memilih wisuda secara luring atau daring.
"Saya melihat protokol kesehatan sudah dilakukan dengan ketat, kemudian situasi covid sudah cukup baik. Wisuda juga menjadi momentum yang ditunggu oleh semua mahasiswa, jadi sangat sayang kalau dilewatkan walaupun tidak bisa didampingi oleh keluarga," pungkasnya. (Han)