Kisah Ham, Simpanse yang Jadi Astronot Sebelum Neil Armstrong dan Buzz Aldrin

Dari enam simpanse, NASA dan seorang dokter hewan Angkatan Udara akhirnya memilih Ham, yang kemudian dikenal sebagai No. 65

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
wikimedia
Ham Si Simpanse berada dalam kapsul yang membawanya ke luar angkasa dalam PROGRAM Proyek MerkurIi NASA 

Inilah alasan mengapa NASA memperkirakan bahwa jika simpanse dapat bertahan dalam perjalanan di luar atmosfer Bumi dalam kapsul ruang angkasa, ada kemungkinan besar astronot manusia dapat bertahan dalam perjalanan itu juga.

Dan, sementara monyet dan anjing hanyalah penumpang, NASA membutuhkan subjek uji dengan kecerdasan dan ketangkasan untuk benar-benar membuktikan bahwa mereka dapat mengoperasikan pesawat ruang angkasa.

Seperti yang dikatakan NASA: "Cerdas dan biasanya jinak, simpanse adalah primata dengan ukuran dan kecerdasan yang cukup untuk memberikan hasil yang masuk akal tentang perilaku manusia."

Ham Bergabung dengan Proyek Merkurius

Pemerintah AS kemudian melatih 40 simpanse untuk program Mercury-nya. Dan salah satu yang dijadikan obyek percobaan adalah Ham.

Dia ditangkap oleh penjerat di Kamerun Prancis dan dibawa ke Miami Rare Bird Farm di Florida.

Dari sana, Ham dan yang lainnya segera dijual ke militer dan dipindahkan ke Pangkalan Angkatan Udara Holloman di New Mexico.

Simpanse-simpanse itu menerima pelatihan harian, termasuk beberapa simulasi paparan G-force yang sama dengan rekan Mercury 7 manusia mereka.

Tapi, yang paling penting, mereka mengajari Ham dan simpanse lainnya untuk menarik tuas setiap kali lampu biru menyala.

Jika mereka melakukan tugas itu, mereka mendapat suguhan pisang kecil. Jika mereka gagal, mereka mendapat sengatan listrik kecil di kaki mereka.

Selama pelatihan, para mentor menyeleksi kelompok terakhir astrochimp menjadi hanya enam, termasuk empat betina dan dua jantan.

Kemudian, setelah pelatihan mereka selesai, Angkatan Udara mengirim hominid ke Cape Canaveral di Florida pada 2 Januari 1961.

Dari enam simpanse, NASA dan seorang dokter hewan Angkatan Udara akhirnya memilih Ham, yang kemudian dikenal sebagai No. 65.

Dia dipilih tepat sebelum penerbangannya karena dia tampak “sangat bersemangat dan humoris,” menurut Smithsonian National Air and Space. Museum.

Misi Sukses

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved