Yogyakarta
PPKM di DIY Diprediksi Turun Level Pekan Depan, Sekda DIY : Penurunan Kasusnya Membaik
Prediksi tersebut muncul lantaran grafik penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY telah membaik dari hari ke hari.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi bahwa provinsi DI Yogyakarta dapat mengalami penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 menjadi level 3 pada pekan depan.
Hal itu diutarakan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers Rabu (1/9/2021) lalu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, prediksi tersebut muncul lantaran grafik penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY telah membaik dari hari ke hari.
Begitu juga dengan indikator penerapan kinerja penanganan Covid-19 di wilayah ini.
Baca juga: Kabupaten Kulon Progo Jadi Satu-Satunya Zona Merah di Pulau Jawa, Ini Respon Pemda DIY
"DIY menjadi satu di antara provinsi yang penurunan kasusnya dan indikator levelnya membaik," ujar Aji saat ditemui di kantornya, Kamis (2/9/2021).
Berdasarkan indikator kinerja penanganan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4805/2021, angka konfirmasi per 100 ribu penduduk DIY pada 30 Agustus 2021 lalu berada di angka 111 kasus.
Hasil itu telah masuk dalam kriteria PPKM Level 3 yakni antara 50-150 kasus.
Begitu pula dengan tingkat keparahan penyakit di masyarakat yang indikatornya adalah pasien yang menjalani rawat inap per 100 ribu penduduk.
Nilai DIY adalah 20,14 pada 30 Agustus 2021 lalu.
Sedangkan kriteria PPKM Level 3 adalah kurang dari 30 pasien per 100 ribu penduduk.
Untuk tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 pun juga tergolong baik.
Yakni berkutat di angka 30 persen.
"Mudah-mudahan Jumat, Sabtu, Minggu kita tidak ada peningkatan signifikan sehingga kita bisa turun level 3," bebernya.
Baca juga: Ini Alasan DI Yogyakarta Masih Terapkan PPKM Level 4, Begini Penjelasan Sekda DIY
Yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah tingginya positivity rate dan angka kematian di wilayah ini.
Positivity rate menunjukkan tingkat endemisitas dilihat dari kasus konfirmasi per jumlah orang diperiksa.
Untuk DIY rata-rata masih berada di atas angka 15 persen.
Sedangkan angka kematian juga digolongkan tinggi.
Yakni di atas 5 per 100 ribu penduduk.
Masih tingginya angka kematian tersebut, menurut Aji, disebabkan karena banyak pasien Covid-19 yang datang ke RS saat kondisinya tergolong parah.
Sehingga nyawanya tidak bisa tertolong.
Aji pun meminta kepada masyarakat untuk tak ragu memeriksakan dirinya ke fasilitas layanan kesehatan seperti RS jika bergejala Covid-19.
Baca juga: PPKM Dijadwalkan Berakhir Hari Ini, Sekda DIY: Tingkat Keterisian RS dan Angka Kematian Turun
Terlebih tingkat keterisian tempat tidur di DIY telah menurun signifikan.
"Kalau saturasi turun, tidak usah ragu (ke RS). Kan semua RS sekarang bisa menerima karena BOR sekarang sudah kecil. Silahkan ke RS. Jadi kalau saya tanyakan ke RS (pasien) itu kebanyakan karena datang terlambat," imbuhnya.
Aji melanjutkan, terkait pelonggaran dalam PPKM Level 3 tidak jauh berbeda dari PPKM level 4.
Pelonggaran yang diberlakukan hanya terjadi di sektor pendidikan.
Di mana sekolah-sekolah diizinkan untuk menggelar sekolah tatap muka.
Sedangkan untuk destinasi wisata masih dilakukan penutupan.
"Seperti di Jakarta yang menerapakn PPKM Level 3. Pariwisatanya juga mati, masih belum hidup. Tapi sekolahnya sudah mulai," jelasnya. ( Tribunjogja.com )