KONI DIY dan Asprov PSSI DIY Bertekad Loloskan Tim Sepak Bola ke PON 2024

Berbicara sepak bola di DI Yogyakarta selalu tak lepas dengan sejarah yang melekat di belakangnya. Salah satunya federasi sepak bola Indonesia

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Taufiq Syarifudin
Pertemuan KONI DIY dengan Asprov DIY yang diwakili Sekum, Armando Pribadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berbicara sepak bola di DI Yogyakarta selalu tak lepas dengan sejarah yang melekat di belakangnya.

Salah satunya federasi sepak bola Indonesia, PSSI lahir di Yogyakarta. Terlebih infrastruktur sepak bola DIY adalah salah satu yang memadai di Indonesia.

Namun di balik itu, sepak bola DIY tidak pernah mentas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) selama 30 tahun lebih.

Baca juga: Angka Bunuh Diri Tembus 35 Kasus, Polres Gunungkidul Perkuat Sosialisasi

Mentok DIY hanya bisa bertanding di Pra PON, dan kekalahan di sana selalu membayangi DIY hingga akhir kejuaraan.

Seperti tahun 2015 lalu, DIY bisa dibilang memiliki generasi emas, pemain-pemainya kini banyak yang mentas di klub-klub profesional ternama Indonesia.

Semisal Hendika Arga, Arbeta Rockyawan, Bagas Adi Nugroho, Sunni Hizbullah, Martinus Noviantika, dan beberapa lainnya.

Pada tahun itu pula tim DIY dilatih oleh tangan dingin Seto Nurdiyantoro.

Hanya saja mereka juga tak mampu membawa tim DIY lolos PON 2016.

Lantas apa penyebabnya? Hal tersebutpun menjadi diskusi dalam pertemuan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DI Yogyakarta dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY yang diwakili oleh Sekum, Armando Pribadi.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor KONI DIY, Kamis (2/9/2021) itu khusus membicarakan terkait upaya mendorong cabang olahraga (cabor) sepakbola DIY bisa lolos untuk pertamakalinya ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dilaksanakan di Aceh-Sumut 2024 mendatang.

Ketum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto mengakui sepanjang sejarah PON, DIY memang belum pernah melihat tim sepak bolanya mentas di ajang empat tahunan itu.

"Kita diskusi seperti ini harapannya di PON 2024 DIY bisa mengirim perwakilannya ke sana, biar sekalian mencatatkan sejarah baru," kata Djoko.

Menurutnya DIY memang harus berupaya untuk lolos ke ajang PON karena catatan sejarah panjang sepak bola nasional yang lahir di DIY.

Sehingga untuk mewujudkan target tersebut, Djoko Pekik meminta Asprov DIY segera menyiapkan atletnya mulai dari sekarang.

"Persiapan ini kita bentuk tim kecil juga yang terdiri beberapa pihak, kita dari KONI, PSSI DIY, dan pihak swasta yang bisa bekerja sama juga," paparnya.

Menurutnya, persiapan harus dilakukan dari jauh-jauh hari, tidak seperti yang lalu-lalu yang mempersiapkan tim dalam waktu singkat.

"Kita juga mengapresiasi kebijakan Asprov soal batasan atlet Porda dibawah 20 tahun, maka dari itu kita bisa mulai mempersiapkan tim yang nanti bisa diikuti atlet-atlet tersebut hingga tiga tahun ke depan, karena batasan usianya dibawah 23 tahun," ujar pria yang juga jadi Guru Besar FIK UNY.

Baca juga: Relawan PMI Sleman Dapat Bantuan Sembako dari Bank Sleman

Pada kesempatan yang sama, Armando Pribadi menyambut baik keinginan dan komitmen KONI DIY yang satu visi untuk membawa sepakbola bisa lolos ke PON 2024 mendatang.

Menurut Armando, masalah utama kegagalan tim DIY di PON karena kurangnya waktu persiapan.

Apalagi posisi DIY yang berada di zona Pulau Jawa bersama tim besar lainnya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Keempat tim tersebut secara jangkauan untuk mencari calon atlet lebih luas dari DIY.

Armando menegaskan jika persiapan tim DIY matang dan cukup, bukan hal yang mustahil dapat lolos PON 2024.

“Selama ini kan persiapan hanya 3 bulan, kalau persiapan dilakukan jauh-jauh hari atau jangka panjang, peluang masih terbuka,” katanya. (tsf) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved