Kisah Inspiratif
Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi Hiasan Dinding Hidup dari Lumut
Hiasan dinding hidup tersebut dibalut dengan nama 'Moss Wall: Dekorasi Hidup untuk Interior Ruang Sehat'.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Tim Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inovasi menarik, dengan menciptakan interior ruang berbahan baku lumut, yang bernilai estetik.
Hiasan dinding hidup tersebut, dibalut dengan nama 'Moss Wall: Dekorasi Hidup untuk Interior Ruang Sehat'.
Karya diciptakan oleh sekelompok mahasiswa UGM yang tergabung dalam satu di antara tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan, yang berhasil meraih pendanaan untuk tahun 2021 ini.
Tim tersebut terdiri atas Hastika Shafira dari Sekolah Vokasi, Agung Setia Adi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Ervin Faristiyanto dari Fakultas Teknik, dan Annisa Indriawati dari Fakultas Biologi.
Baca juga: Mahasiswa UGM Buka Kelas Cakap Politik untuk Pelajar SMA
Agung Setia Adi, satu di antara anggota tim, mengungkapkan, ide pembuatan Moss Wall bermula dari fakta bahwa hingga saat ini lumut dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Sebab, lumut dianggap sebagai tanaman yang tidak menarik dan menyebabkan lingkungan terlihat kotor dan licin.
"Padahal, terdapat banyak fungsi dari lumut yang bisa kita manfaatkan, seperti penghasil oksigen, penyeimbang kelembaban udara, hingga penyaring polusi," katanya.
Sebagaimana namanya, 'Moss Wall' lebih kurang berbentuk seperti hiasan dinding dari lumut.
'Moss Wall' merupakan hiasan dinding interior berupa karya seni rupa bernilai estetik dengan perpaduan lumut dan tanaman hidup, serta ornamen kayu natural yang akan menambah kesan sejuk dan indah pada ruangan.
'Moss Wall' yang dibuat oleh satu di antara Tim PKM UGM ini memiliki ukuran A3 atau berkisar 30 x 42 cm.
Bobot yang dimilikinya pun cukup ringan, yakni hanya 2 kilogram.
Sehingga, hiasan dinding hidup ini sangat mudah untuk dipindahkan pada sisi ruangan yang diinginkan.
Baca juga: UGM Wisuda 2.846 Mahasiswa di Bulan Agustus 2021, Alumni Tidak Boleh Berpangku Tangan
"Walaupun terbuat dari tanaman lumut hidup, perawatan bisa dibilang cukup mudah. Sebab, 'Moss Wall' hanya perlu tempat lembab, dan penyiraman air secara rutin sehari sekali dengan menggunakan alat semprot," katanya.
Dosen Sekolah Vokasi (SV) UGM, selaku pendamping kelompok PKM, Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi pun menambahkan, 'Moss Wall' adalah produk yang lahir dari gagasan inovatif dan kolaboratif yang diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Karena itu kan fungsi healing-nya bagi orang-orang yang ada di sekitarnya," tandasnya.
Saat ini, hiasan dinding Moss Wall ciptaan tim mahasiswa UGM pun telah dipasarkan, baik secara langsung, maupun melalui sosial media berupa Whatsapp, Instagram, serta lokapasar seperti Tokopedia dan Shopee. ( Tribunjogja.com )