Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 24 Agustus 2021: Keluarkan 6 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya 1,5 Km
Intensitas guguran Gunung Merapi masih fluktuatif. Hari ini, Selasa (24/8/2021), Merapi mengeluarkan 6 kali guguran lava.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Intensitas guguran Gunung Merapi masih fluktuatif. Hari ini, Selasa (24/8/2021), Merapi mengeluarkan 6 kali guguran lava.
Guguran lava itu bergerak ke arah barat daya dengn jarak luncur 1-1,5 km.
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 76-90 %, dan tekanan udara 644-689 mmHg.
Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Indonesia dalam 24 Jam Terakhir, Data Rinci 34 Provinsi
Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 42 kali dengan amplitudo 3-26 mm berdurasi 15-13 detik.
Hembusan terjadi sebanyak satu kali, amplitufo 4 mm berdurasi 21 detik.
Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Guguran itu menuju sektor tenggara hingga barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca juga: Peringatan Cuaca BMKG Selasa 24 Agustus 2021, Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Disertai Angin Kencang
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (ard)