Serie A
AC MILAN: Mengapa Kepergian Donnarumma Lebih Menyakitkan daripada Pindahnya Lukaku
Menurut eks pelatih timnas Inggris dan Rusia itu, Gigio Bahkan tidak memberikan andil berupa euro kepada klub yang telah membesarkannya.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello mengatakan perpisahan Gianluigi Donnarumma lebih menyakitkan daripada Romelu Lukaku meninggalkan Inter Milan.
Menurut eks pelatih timnas Inggris dan Rusia itu, Gigio Bahkan tidak memberikan andil berupa euro kepada klub yang telah membesarkannya.
Baca juga: Prediksi Skor & Update Skuad Liverpool vs Burnley Matchday2 Liga Inggris - LIVE di TV Premier League
Seperti diketahui, dua pemain besar dari dua klub yang bermarkas di Milan Italia telah meninggalkan ibu kota mode dunia selama musim panas ini.
Pencetak gol terbanyak Inter Milan musim 2020-2021, Romelu Lukaku, meninggalkan Nerazzurri untuk kembali ke Liga Inggris bersama Chelsea.
Sedangkan pemain internasional Italia Donnarumma memilih meninggal Rossoneri untuk pindah ke Ligue 1 Prancis dan bergabung dengan PSG.

Untuk kasus Lukaku, pemain asal Belgia itu diboyong kembali ke London dengan mahar €115 juta yang didapat Inter Milan.
Capello mengatakan kepergian Lukaku lebih menyakitkan daripada Donnarumma bergabung dengan Paris Saint-Germain dengan status bebas transfer.
Penjaga gawang berusia 22 tahun itu menunggu hingga kontraknya dengan Diavolo berakhir pada Juni sebelum bergabung dengan klub Paris setelah menjuarai Euro 2020 bersama Italia.
Baca juga: Prediksi Skor & Skuad Arsenal vs Chelsea di Matchday II Liga Inggris: Lukaku Main, Gunners Pincang
“Perpisahan Lukaku dengan Inter Milan, secara teknis sama beratnya dengan Donnarumma yang meninggalkan AC Milan,” kata Capello kepada La Repubblica, dikutip Tribun Jogja dari Football Italia.
“Tapi Gigio tidak menghasilkan satu euro (uang) pun ke klub (AC Milan), jadi itu lebih menyakitkan.
Namun Capello mengakui bahwa apa yang dilakukan Donnarumma adalah sepenuhnya hak seorang pemain.
“Rasa terima kasih untuk mereka yang membesarkan Anda, membantu keluarga Anda, adalah haknya.”
Di balik keputusan Gigio

Sementara itu Gianluigi Donnarumma mengatakan keputusan meninggalkan AC Milan musim panas ini bukanlah keputusan agennya, Mino Raiola.
Penjaga gawang Italia itu pun menegaskan bahwa dia tidak pernah berbicara dengan tim lain sebelum kontraknya berakhir.
Eks penjaga gawang Rossoneri itu tidak menandatangani kontrak baru di San Siro dan pindah ke Paris Saint-Germain setelah membantu Italia memenangkan Euro 2020 musim panas ini.
Pemain berusia 22 tahun, yang bermain sebanyak 33 kali oleh Azzurri, mengatakan dia membuat keputusan 'sendiri' dan bersikeras Raiola hanya bekerja untuk 'memuaskan' kliennya.
“Ada keputusan penting yang harus dimatangkan lebih lama,” kata Donnarumma kepada Il Corriere dello Sport.
“Saya selalu membuat pilihan profesional sendiri (meninggalkan AC Milan musim panas).
Baca juga: INTER MILAN: Prediksi Javier Zanetti, Nerazzurri Bakal Kesulitan Musim Ini
“Keluarga saya selalu menyerahkan keputusan kepada saya dan mendukung saya.
“Mino melakukan hal yang sama. Dia menghormati keinginan kliennya 100 persen dan kemudian dia melakukan segalanya untuk memenuhi permintaan mereka.”
Namun Gigio mengungkapkan bahwa dia tidak pernah berbicara dengan tim lain sebelum meninggalkan Rossoneri ketika kontraknya berakhir pada Juni.
"Saya meninggalkan Milan dan saya tidak memiliki kontak dengan tim lain," lanjutnya. "Aku bersumpah. Tapi saya yakin dengan Kejuaraan Eropa yang bagus, seseorang akan muncul.”
Donnarumma bergabung dengan tim Ligue 1 dengan status bebas transfer dan telah bergabung dengan Sergio Ramos, Achraf Hakimi, Georginio Wijnaldum dan superstar penandatanganan Lionel Messi musim panas ini.
"AC Milan adalah rumah saya, saya telah berada di sana selama delapan tahun dan saya akan selalu menjadi penggemarnya," lanjutnya.
"Tapi hidup dibuat dari pilihan, dan saya ingin terus berkembang."
Dia sekarang telah berlatih dengan ikon Argentina Lionel Messi, sesuatu yang dia tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.
“Ini luar biasa, saya tidak dapat membayangkan bahwa saya akan bertemu dengannya di sini. Ini adalah tim impian.”
Jual Lukaku, bukan Martinez

Sedangkan Inter Milan lebih memilih menjual Romelu Lukaku dan mempertahankan Lautaro Martinez karena dua alasan utama.
Menurut Sky Sport Italia via FCInter1908.it, Nerazzurri menjual Lukaku dan menolak penawaran untuk Martinez karena mereka merasa pemain Belgia itu bisa meminta harga yang lebih tinggi.
Seperti diketahui, Big Rom, julukan Romelu Lukaku, kembali ke Liga Premier dalam megatransfer berbiaya € 115 juta dari Chelsea ke Inter Milan.
Sementara itu, juara Serie A merasa harus mempertahankan Martinez karena usianya, karena pemain berusia 23 tahun lima tahun lebih muda dari Lukaku.
El Toro, julukan Lautaro Martinez, dianggap masih memiliki masa depan yang lebih panjang daripada Lukaku bersama klub Biru-Hitam.
Dengan pertimbangan di atas, klub yang dimiliki taipan China, Suning tersebut akhirnya mengizinkan penjualan Lukaku musim panas ini.
Baca juga: Jadwal Matchday II Liga Inggris Siaran Lansgung Live Streaming di TV SCTV MolaTV 21-24 Agustus
Artinya, Beneamata saat ini masih fokus untuk membangun masa depan mereka bersama pemain asal Argentina itu di musim-musim mendatang.
Inter Milan sebelumnya dilaporkan berharap untuk mempertahankan Lautaro Martinez pada musim depan dan masih berniat untuk memperbarui kontraknya dengan klub.
Menurut Corriere dello Sport, klub akan mencari kesinambungan dengan pemain Argentina itu dan akan menolak tawaran untuknya musim panas ini.
Dengan penjualan Romelu Lukaku yang semakin dekat, Nerazzurri menyadari bahaya kehilangan lebih banyak pemain top di tengah minat Martinez dari klub di Inggris dan Spanyol.
Untuk tujuan ini, prioritasnya adalah mempertahankan pemain untuk musim depan dan mengejar perpanjangan kontrak seperti yang selalu menjadi rencana.
Pasalnya, masa kontrak pemain berusia 23 tahun tersebut saat ini akan berjalan hingga akhir Juni 2023.
Masih harus dilihat berapa lama lagi Nerazzurri mampu mempertahankan sang striker yang akan kehilangan tandemnya, Romelu Lukaku itu.
Apa hasil dari pembicaraan kontrak antara kedua pihak akan menarik disimak, meski klub bertekad mempertahankannya sebagai bagian dari proyek.