Kota Yogyakarta
Minggu ini, Mobile Vaksin Pemkot Yogya Mulai Beroperasi
Mobile vaksin mendukung proses vaksinasi yang digelar di 18 Puskesmas, 13 rumah sakit, 2 klinik, serta beberapa sentra imunisasi massal.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akhirnya merealisasikan mobile vaksin untuk mempercepat pendistribusian, Selasa (17/8/2021).
Nantinya, fasilitas anyar tersebut, bakal dimanfaatkan untuk menyasar warga masyarakat yang kesulitan mengakses vaksin.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya memang butuh dukungan mobile vaksin untuk upaya percepatan.
Apalagi, target yang kini dicanangkan Pemkot pun tidak tangung-tanggung, mencapai 6.500 sasaran vaksin setiap harinya.
Baca juga: 77 Persen RT Sudah Zona Hijau, Pemkot Yogya Sebut Agustus Jadi Fase Krusial Penanganan Covid-19
"Jadi, ini ambulan yang kita modifikasi, sehingga dapat dipakai untuk mendistribusi vaksin ke masyarakat. Harapan kami, minggu ini sudah bisa dioperasikan, sehingga upaya percepatan bisa semakin masif," ujar Heroe.
Menurutnya, mobile vaksin itu bakal mendukung proses vaksinasi reguler yang digelar di 18 Puskesmas, 13 rumah sakit, 2 klinik, serta beberapa sentra imunisasi massal mulai kantor PDAM Tirtamarta, maupun XT-Square.
Terkait ketersediaan nakes untuk mengoperasikan mobile vaksin, pihaknya pun tidak mempermasalahkan.
Sebab, Pemkot baru saja mendapat alokasi bantuan tenaga kesehatan dari TNI dan para dokter internship.
"Kita ada tambahan 25 nakes dari TNI yang kemarin itu ditugaskan di Wisma Atlet, kemudian 30 dokter internship. Nanti dari Polresta dan Kodim juga mengoperasikan mobile vaksin untuk menjangkau warga," cetus Heroe.
Sebelumnya, Wali Kota Haryadi Suyuti menyampaikan, mobile vaksin ini bakal dimanfaatkan untuk menjangkau kalangan masyarakat yang kesulitan mengakses imunisasi, seperti penyandang disabilitas, maupun lansia.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Kebut Vaksinasi Covid-19, Kantor PDAM Disulap Jadi Sentra Vaksinasi
Sehingga, sebaran vaksin di kota pelajar makin merata.
"Agar warga yang punya hambatan, atau secara fisik sulit mendatangi lokasi yang disediakan pemerintah dapat terjangkau. Jadi, kita jemput bola," ungkapnya.
Namun, meski tujuannya adalah untuk percepatan, orang nomor satu di kota pelajar tersebut memperingatkan, agar sumber daya yang mengoperasikan mobile vaksin nantinya tetap memperhatikan aspek administrasi.
Dalam artian, penduduk yang menerima harus tepat sasaran.
"Yang penting tata kelola administrasinya jelas. Siapa saja yang divaksin, semua harus memenuhi kriteria. Sebelum meluncur sebaiknya sudah ditracing dulu, mobil mau kemana, sasarannya siapa," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )