Sempat Kewalahan, Pemkot Yogyakarta Pastikan Jadup untuk Warga Isoman Tetap Berlanjut
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berkomitmen melanjutkan jaminan hidup berupa bantuan permakanan, untuk warga yang menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berkomitmen melanjutkan jaminan hidup berupa bantuan permakanan, untuk warga yang menjalani isolasi mandiri.
Walau begitu, Pemkot mengaku sempat kewalahan saat kasus COVID-19 melonjak sepanjang Juni-Juli 2021.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menyampaikan, bantuan permakanan tersebut merupakan atensi, dan perhatian Pemkot Yogyakarta bagi warga yang isolasi mandiri.
Baca juga: Oksigen Sambung Nyawa, Selamatkan Nyawa dengan Pinjamkan Tabung Oksigen Gratis di Yogyakarta
"Sehingga, harapan kami, tetap berlanjut karena ini kan dibutuhkan masyarakat," ucapnya, Kamis (5/8/2021).
Hanya saja, ia tak menampik, beberapa waktu terakhir, muncul keluhan dari warga, yang tak kunjung menerima bantuan permakanan. Padahal, dirinya merasa sudah mengajukan permohonan pada pihak kelurahan.
Menurutnya, sepanjang bulan Juli silam, permohonan terhadap jadup memang mengalami lonjakan sigifikan, seiring peningkatan sebaran kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta. Alhasil, pihaknya sempat kelabakan.
"Ada kemarin keluh-kesah, sudah mengajukan tapi tak kunjung dapat. Pengajuan permohonan lurah dari Juni, sampai Juli bisa 100-150 surat per hari," katanya.
"Prinsip kami kebutuhan masyarakat terpenuhi selama menjalani isoman. Tapi, di sisi lain demand, serta supply, harus seimbang juga," lanjut Kadinsosnakertrans.
Maryustion berujar, melonjaknya jumlah warga yang melakoni karantina mandiri pun membuat pihaknya mau tidak mau harus menambah anggaran lewat refokusing. Sehingga, program jadup ini bisa tetap bergulir.
"Kita sudah tiga kali realokasi anggaran guna memenuhi kebutuhan itu. Anggarannya masih ada sampai sekarang, aman tidaknya tergantung kasusnya," jelasnya.
Baca juga: Ribuan Orang Daftar CPNS dan PPPK, Pemda DIY Sebut Masih Kekurangan Pegawai
Selain itu, Dinsosnakertrans juga menambah jumlah personel, yang ditugaskan untuk melakukan verifikasi, maupun validasi dari permohonan yang masuk. Dengan begitu, permohonan makin cepat ditindaklanjuti.
"Sekarang trennya mulai melandai. Verifikasi pun bisa berjalan lebih lancar. Ya, menurunnya kasus positif kan berdampak sekali ke program kami," ujarnya.
Namun, ia tak menampik, bantuan permakanan yang sebelumnya diberikan tiga kali sehari, saat ini dipangkas menjadi dua kali sehari saja, untuk pagi dan sore.
"Anggaran kita untuk bantuan permakanan itu, Rp 19 ribu satu box, per hari hanya dua kali," katanya. (aka)