Malioboro Masih Sepi Pengunjung, Baru 40 Persen Pedagang yang Kembali Beroperasi
Meski sudah diizinkan beroperasi selama perpanjangan PPKM Level 4, belum semua pedagang, atau pemilik toko di kawasan Malioboro yang mulai beroperasi
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski sudah diizinkan beroperasi selama perpanjangan PPKM Level 4, belum semua pedagang, atau pemilik toko di kawasan Malioboro yang mulai beroperasi. Tapi, setidaknya aktivitas ekonomi kembali bergeliat.
Kepala UPT Cagar Budaya, Ekwanto menandaskan, situasi Malioboro yang belum ramai pengunjung, membuat para pedagang urung membuka lapaknya. Praktis, sejauh ini, hanya sekitar 30-40 persen saja yang mulai berjualan.
"Memang PKL dan toko sudah ada yang buka. Tapi belum semuanya. Kondisi pengunjung Malioboro kan masih sepi, belum kembali ramai, ya," ucapnya, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Harga Emas Antam Batangan di Pegadaian Akhir Pekan Juli 2021
Menurutnya, mayoritas yang beroperasi adalah pedagang kaki lima yang menjajakan aneka baju, maupun souvenir.
Sedangkan PKL lesehan yang menjajakan kuliner masih cenderung minim, dan sedikit yang membuka lapak.
"Ada beberapa kuliner dan lesehan yang buka. Tapi belum banyak, karena sekarang kan ada aturan makan di tempat masksimal tiga orang dan 20 menit. Lalu, yang buka sore tetap jam 20.00 sudah harus tutup," tutur Ekwanto.

"Makanya, sekarang Jogoboro dan Satpol PP masih cukup mudah mengawasinya, karena PKL kuliner yang kembali berjualan sedikit, jadi terpantau semua," imbuhnya.
Ia tidak menampik, meski penyekatan jalan mulai sedikit dikendurkan, warga masyarakat tampaknya masih belum berminat mengunjungi Malioboro.
Sebab, aksesnya pun belum sepunuhnya dinormalkan seperti sedia kala.
"Mungkin karena kondisinya masih ada penyekatan jalur. Selama PPKM Level 4 lalu lintas Malioboro sudah dibuka, tetapi hanya sepertiga dari lebar jalan," tandasnya.
Meski kondisinya masih sepi pengunjung, pihaknya tetap mensiagakan penuh petugas Jogoboro di Malioboro, guna mengantisipasi kerumunan. Lampu penerangan masih dimatikan keseluruhan, selepas pukul 20.00 WIB.
"Pengunjung cuma sebatas warga lokal. Petugas kami di lapangan terus mengimbau ya, supaya pengunjung tidak nongkrong terlalu lama. Sampai hari ini kondisi masih kondusif, tidak ada kerumunan berarti," cetusnya.
Baca juga: Simbol Menyerah dan Jauh dari Bantuan, PKL Kibarkan Ratusan Bendera Putih di Sepanjang Malioboro
Ekwanto pun sudah menyiapkan skema khusus, ketika pengunjung Malioboro mulai menyentuh 200-300 orang.
Pasalnya, bagaimanapun juga, UPT Cagar Budaya wajib mengantisipasi lonjakan pengunjung akhir pekan.
Terutama, rombongan wisatawan yang datang dengan kendaraan bus. Mereka akan ditahan dan tidak diizinkan masuk jika Malioboro dipenuhi 200-300 orang, sembari digulirkan pengecekan dokumen kesehatannya.
"Tapi, selama perpanjangan PPKM Level 4 ini belum ada rombongam wisatawan dengan bus yang masuk tempat parkir di kawasan Malioboro," pungkasnya. (aka)