Kebiasaan Unik Lurah Bangunharjo jadi Relawan Pemakaman Pasien Covid-19, Minum Minyak Kayu Putih
Kebiasaan Unik Lurah Bangunharjo jadi Relawan Pemakaman Pasien Covid-19, Minum Minyak Kayu Putih
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di wilayah DIY mengalami lonjakan signifikan.
Tingginya angka penularan diikuti banyaknya jumlah warga positif Covid-19 yang tewas, baik di ruma sakit maupun saat melakukan isolasi mandiri.
Banyaknya warga positif Covid-19 yang meninggal ini membuat tim pemulasaran dan pemakaman kewalahan.
Akibatnya, pemakaman pun harus dilakukan secara bergiliran karena jumlah petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terbatas.
Kondisi itu membuat banyak pihak tergerak untuk menjadi relawan pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19.
Salah satunya dilakukan oleh Lurah Banguharjo, Sewon, Bantul, Yuni Ardi Wibowo.
Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai lurah, Yuni akhirnya tergerak untuk menjadi relawan pemakaman dengan protokol Covid-19.
Pekerjaan itu dilakukan karena terpanggil hatinya melihat banyaknya warga yang meninggal dan perlu segera dilakukan pemakaman.
Bersama-sama dengan sejumlah relawan lainnya yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana Kalurahan Banguharjo, Yuni akhirnya terjun langsung dalam proses pemakaman warganya dengan protokol Covid-19.
Sebelum menjalani aktifitasnya sebagai relawan tim pemulasaraan dan pemakaman, Yuni dan relawan lainnya sudah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.
Mulai dari penggunaan pakaian alat pelindung diri, pemulasaraan jenazah hingga cara pemakaman.
"Biasanya saya sendiri yang memimpin pemulasaran jenazah dengan protokol covid-19. Setiap hari ada rekan yang piket di kantor kalurahan, kami siaga 24 jam,"katanya saat dihubungi Tribunjogja, Kamis (23/7/2021) petang.
Yuni mengaku meski disibukan dengan kegiatan menguburkan jenazah, tugasnya sebagai Lurah tidak ditinggalkannya.
Semuanya dijalankan berbarengan.
Punya Kebiasan Khusus
Setiap kali membantu warga memakamkan jenazah pasien Covid-19, Yuni mengaku memiliki kebiasaan khusus berupa meminum kayu putih dan makan garam krosok.
Hal itu dilakukannya untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit.
Tak hanya itu, dia juga mengkonsumfi vitamin agar tidak mudah sakit.
Sementara kepada masyarakat, Yuni meminta untuk benar-benar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan agar terhindar dari Covid-19.
Ia sendiri berharap, kedepan tidak lagi melakukan pemulasaran dan pemakaman jenazah.
"Artinya kasus penularan menurun dan pasien covid banyak yang sembuh," harapnya. (Tribunjogja/Hari Susmayanti)