Cerita Kakak Adik Asal DI Yogyakarta Langganan Juarai Taekwondo Tingkat Nasional dan Internasional

Kakak beradik asal DI Yogyakarta, Muhammad Farras Azmi dan Muhammad Farhan Sidiq unjuk gigi dalam kejuaraan taekwondo nomor poomsae tingkat nasional

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Taufiq Syarifudin
M Farras Azmi (kiri) dan M Farhan Sidiq ketika ditemui disela-sela latihannya. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kakak beradik asal DI Yogyakarta, Muhammad Farras Azmi dan Muhammad Farhan Sidiq unjuk gigi dalam kejuaraan taekwondo nomor poomsae tingkat nasional dan internasional.

Farras telah meraih satu medali emas kejuaraan internasional di China, tiga medali perak, dan satu medali perunggu tingkat nasional. Kelima kejuaraan itu ia jajal selama satu tahun ke belakang secara daring.

Adapun Farhan, berhasil meraih satu medali emas dan perak tingkat internasional, serta satu emas dan dua perunggu tingkat nasional belum lama ini pada tahun 2021.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 23 Juli 2021: Tambah 1.431 Kasus Baru, Angka Kematian Tembus 97 Kasus

Menariknya keduanya merupakan atlet yang masih belia, sang kakak, Farras baru saja naik ke SMP, sedangkan sang adik masih duduk di bangku SD.

Saat ditemui Tribun Jogja di sela-sela latihan, keduanya mengaku senang bisa meraih juara dengan hasil kerja kerasnya.

Tak hanya itu Farras dan Farhan juga ingin membuat kedua orang tuanya bangga atas pencapaiannya sampai saat ini.

Namun Farras tak mau besar kepala, katanya kejuaraan yang ia ikut sampai saat ini baru sebagai permulaan, ke depan atlet berusia 12 tahun itu berambisi untuk memenangkan kejuaraan taekwondo lainnya.

"InsyaAllah saya masih ingin jadi juara taekwondo lagi di kejuaran lainnya. Besok awal Agustus 2021 saya juga mau ikut kejuaraan di Shanghai," ujar anak dari pasangan Nanang Yulianto dan Dina Arisona Ningtyas itu, Kamis (22/7/2021).

Tetap Semangat Meski Pernah Dirundung

Farras sudah sejak lama menggandrungi olahraga bela diri asal Korea Selatan itu, tepatnya saat ia duduk di kelas 1 SD. Ia bercerita pada saat itu dirinya kerap dirundung oleh teman-teman sekelasnya.

"Dulu saya suka dibully sama teman-teman, sempat satu saat dikunci di wc sekolah, suka diganggu juga kalau pas pelajaran. Akhirnya saya dikenalkan oleh bapak olahraga taekwondo, saya pun mau," kata Farras.

Awalnya tujuan Farras mengikuti taekwondo agar dapat membela diri sendiri dari orang-orang yang suka menjahilinya.

Namun lama kelamaan dengan kecintaannya terhadap taekwondo, Farras menjadi langganan juara dalam kejuaraan.

Kendati dengan alasan seperti itu, ternyata Farras mengaku lebih menyukai nomor poomsae ketimbang kyorugi yang harus bertanding secara fisik dengan lawannya.

Praktis risiko cederanya lebih ringan daripada harus melakukan sparing dengan lawannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved