Sholat Dhuha

Bacaan, Jumlah Rakaat dan Doa Salat Dhuha, Salat Sunnah yang Dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad sangat menganjurkan Sholat Dhuha. Beliau juga amat sering melakukan Sholat Dhuha di setiap harinya.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
AboutIslam.net
Ilustrasi Sholat Dhuha 

TRIBUNJOGJA.COM - Sholat Dhuha termasuk ke dalam sunah, dalam bahasa Fiqih merupakan jenis ibadah sunah amat dianjurkan untuk dikerjakan.

Nabi Muhammad sangat menganjurkan Sholat Dhuha. Beliau juga amat sering melakukan Sholat Dhuha di setiap harinya.

Jumlah Rakaat paling sering di lakukan Umat Muslim setidaknya mengerjakan 4 rakaat.

Hal ini berdasarkan dua hadits berikut ini Dari ʿAisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan: Rasulullah SAW biasa mengerjakan empat rakaat pada shalat pagi hari dan terkadang lebih sebagaimana Allah sukai. [Sahih Muslim 719].

Di kutip laman Jatim.nu bahwa Tata cara mengerjakan shalat dhuha 2 rakaat:

Pertama, berniat mengerjakan shalat dhuha saat takbiratul ihram.

Untuk dua rakaat shalat dapat dimulai dengan niat:

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

“Aku niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala,”.

Pada dua rakaat shalat yang pertama, setelah membaca al-Fatihah, sunnah membaca surat as-Syams dan membaca surat ad-Dhuhaha pada rakaat kedua.

Bagi yang ingin melakukan shalat Dhuha 4 rakaat, pada dua rakaat berikutnya, setelah membaca al-Fatihah, sunnah membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua.

Untuk pelaksanaan shalat dhuha setelah empat rakaat, surat yang dibaca adalah surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas dalam setiap shalatnya.

Adapun bacaan doa dalam shalat Dhuha banyak ragamnya, yang masyhur adalah doa berikut ini:

اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ، اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْه،ُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْه،ُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَك الصَّالِحِيْنَ

Artinya: Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu.

Ya Allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shalih).” ( MG_ TribunJogja | Kurnia Wati )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved