Stok Sembako Aman, Disperindag Kota Magelang Pastikan Tidak Ada Panic Buying saat PPKM Darurat
Stok Sembako Aman, Disperindag Kota Magelang Pastikan Tidak Ada Panic Buying saat PPKM Darurat
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang memastikan tak ada fenomena panic buying selama pelaksanaan PPKM Darurat di wilayahnya.
Seluruh pedagang sembako di wilayah Kota Magelang tetap beroperasi selama PPKM darurat sehingga pasokan bahan pangan tetap terjaga.
"Kami pastikan tidak terjadi panic buying saat adanya kebijakan pembatasan ini. Karena, penjual bahan makanan (bapok) tetap beroperasi serta persediaan bahan pokok sangat aman," jelas Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag Kota MagelangVivi Eri Setyowati, Selasa (06/07/2021).
Pemkot Magelang sendiri sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah panic buying.
Mulai dari sosialisasi kepada para pedagang untuk tidak memanfaatkan situasi dengan menjual barang dengan harga yang tidak wajar hingga tidak menimbun barang.
Baca juga: Terkait Wacana Lockdown, Wakil Wali Kota Yogyakarta : Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Baca juga: Disperindag DIY Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan, Masyarakat Diimbau Tak Perlu Panic Buying
"Sosialisasi sudah kami berikan kepada para pedagang jauh sebelum PPKM Darurat untuk tidak menimbun maupun menaikkan harga barang dengan tinggi," tuturnya.
Sementara itu, menurutnya harga bapok di pasaran saat ini cenderung mengalami penurunan.
Seperti, ayam ras dengan harga jual per kilogram sebesar Rp20 ribu, cabe merah keriting Rp17 ribu per kilogram, rawit merah Rp37 ribu per kilogram, dan rawit hijau Rp32 ribu per kilogram.
Sedangkan, harga komoditas lainnya cemderung stabil yakni, beras IR medium seharga Rp9400 per kilogram, gula pasir Rp12 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp32 ribu per kilogram.
"Untuk harga tiap produk masih stabil ya, malahan beberapa komoditi mengalami penurunan harga. Perkembangan harga pasar terus kami ikuti, agar tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu tinggi ataupun sebaliknya," pungkasnya. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)