Ini Klarifikasi Pihak RSUD Wonosari Gunungkidul Soal Pasien Covid-19 yang Ditemukan Tewas di Selokan

Direktur RSUD Wonosari dr. Heru Sulistyowati memberikan penjelasan terkait pasien Covid-19 yang dirawat di IGD (sebelumnya disebut UGD) yang meninggal

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Proses evakuasi jasad pasien konfirmasi positif COVID-19 yang ditemukan meninggal dunia di selokan depan RSUD Wonosari. Pasien itu sempat dirawat di RS tersebut 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Direktur RSUD Wonosari dr. Heru Sulistyowati memberikan penjelasan terkait pasien Covid-19 yang dirawat di IGD (sebelumnya disebut UGD) yang meninggal dunia pada Sabtu (03/07/2021).

Jasad pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebut ditemukan di selokan depan kompleks rumah sakit.

Menurut Heru, pasien berinisial AS (39) tersebut terkonfirmasi positif setelah menjalani pemeriksaan Rapid Antigen.

Kondisinya sendiri saat itu sudah sesak napas sehingga harus mendapat penanganan.

Baca juga: Tersengat Listrik, Jasad Petani di Kulon Progo Ditemukan di Bulak Persawahan Karang Patihan Sentolo

"Sabtu sekitar pukul 01.00 WIB pasien masih mendapat penanganan," jelasnya pada wartawan, Minggu (04/07/2021).

Lantaran kondisi AS mulai stabil, perawat lantas menangani pasien COVID-19 yang berada di sebelahnya yang kondisinya kritis.

Menurut Heru, saat itu IGD terbilang padat dengan 8 pasien konfirmasi, 7 pasien suspek, dan 1 pasien ibu bersalin.

Bahkan sekitar pukul 03.30 WIB, ada pasien kembali masuk sehingga perawat kembali berpindah.

AS pun kembali didatangi sekitar pukul 06.00 WIB, namun ia sudah tidak ada di tempat tidur.

"Perawat sudah bertanya ke pasien lain dan melakukan pencarian, tapi tetap tidak ketemu," kata Heru.

Petugas lantas mengecek rekaman CCTV yang terpasang di area luar IGD.

Rupanya sekitar pukul 02.00 WIB, AS sempat keluar mengamati dari pintu ruang isolasi, lalu kembali masuk setelah melihat perawat.

Kemudian sekitar pukul 02.54 WIB, ia keluar dari ruangan lalu naik ke lantai 2 hingga tak terpantau CCTV.

Menurut Heru, saat itu selang infus sudah tidak terpasang.

"Pasca kejadian, saya bersama lainnya sempat mengecek ke lantai 2, kemungkinan yang bersangkutan turun lewat dinding lalu melompati pagar RSUD," jelasnya.

Menurut Heru, besar kemungkinan AS jatuh ke selokan setelah melompati pagar, sebab selokannya sendiri terbilang cukup dalam. Ia pun belum bisa memastikan penyebab utama kematian pasien tersebut.

Baca juga: Satgas COVID-19 Klaten Minta Warga Jujur Laporkan Hasil Tes Swab Mandiri untuk Pencegahan

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty memaklumi kondisi yang berujung kejadian tersebut. Apalagi saat itu, aktivitas di IGD terbilang begitu padat untuk penanganan pasien.

"Kondisi tersebut bisa menjadi tekanan tersendiri bagi pasien," kata Dewi.

Ia pun kini berharap pada kebijakan PPKM Darurat pada 3-20 Juli ini. Sebab jika dilaksanakan sesuai prosedur, maka kasus bisa berkurang sekaligus mengurangi beban penanganan di RS. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved