Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 1 Juli 2021, Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran 1,3 Km ke Barat Daya
Awal bulan Juli 2021, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran satu kali pada pukul 06.39 WIB. Guguran itu tercatat di seismograf dengan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Awal bulan Juli 2021, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran satu kali pada pukul 06.39 WIB.
Guguran itu tercatat di seismograf dengan amplitudo 22 mm dan durasi 125 detik. Jarak luncur sejauh 1,3 km ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, pada pengamatan enam jam, pukul 00:00-06:00, teramati 2 kali awan panas guguran.
Baca juga: Sebuah Rumah Berlantai Dua di Desa Senden Klaten Diamuk Si Jago Merah
“Awan panas guguran itu menuju ke arah tenggara dengan jarak luncur 1.000-1.100 meter. Kemudian, teramati juga 4 kali guguran lava pijar, 500 meter ke tenggara,” katanya, Kamis (1/7/2021).
Secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 70-95 %, dan tekanan udara 569-708 mmHg.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran tercatat hingga 56 kali dengan amplitudo 3-25 mm berdurasi 11-128 detik.
Hembusan terhitung 7 kali dengan amplitudo : 3-8 mm berdurasi 9-25 detik. Gempa hybrid/fase banyak berjumlah 10 kali, beramplitudo 3-20 mm, S-P: 0,3-0,3 detik dengan durasi 8-9 detik.
Gempa vulkanik dangkal berjumlah sekali, dengan amplitudo 68 mm berdurasi 15 detik.
Hingga kini, kata Hanik, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Adapun jangkauan guguran sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.