Kota Yogyakarta

Kasus Covid-19 Melonjak, Legislatif Sebut Kebutuhan RS Darurat di Kota Yogya Sudah Mendesak

DPRD Kota Yogya menilai perlu tambahan selter dengan menggunakan gedung milik pemerintah yang tidak dipakai atau bekerjasama dengan hotel.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM - Kalangan legislatif menilai kebutuhan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta saat ini sudah sangat mendesak.

Karena itu, pemerintah diminta segera bergerak cepat agar situasi terkendali.

Anggota Pansus Pengawasan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta, Nurcahyo Nugroho berujar, pemerintah, atau dalam hal ini Pemkot, tidak dapat menunggu ruang perawatan penuh, baru kemudian bergerak antisipasi.

"Sebab, ketersediaan bed ICU dan isolasi di rumah sakit sekarang sudah tidak mampu menampung jumlah pasien. Perlu rumah sakit darurat. Libatkan seluruh komponen, ya, baik TNI, Polri dan Ormas," jelasnya, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Faskes Rujukan Mulai Penuh, Pemkot Yogya Siapkan Rumah Sakit Darurat untuk Pasien Covid-19

"Salah satu penyebab penuhnya bed isolasi adalah lamanya proses menunggu hasil PCR, bisa 4-5 hari. Perlu langkah serius dengan aktifasi mobile PCR," lanjut Nurcahyo.

Selain nyaris penuhnya ruang perawatan di ketujuh rumah sakit rujukan di Kota Pelajar, selter khusus pasien tanpa gejala di Rusunawa Bener, Tegalrejo, terus meningkat keterisiannya.

Saat ini, 60 dari total 84 kamar terisi.

Padahal, Nurcahyo mengatakan, banyak masyarakat Kota Yogyakarta yang tidak memungkinkan menjalani isolasi mandiri di kediamannya, lantaran satu atap bersama keluarganya yang tidak ikut terpapar virus corona.

"Makanya, perlu tambahan selter dengan menggunakan gedung milik pemerintah yang tidak dipakai. Atau, bisa kerjasama dengan hotel. Selter milik Pemkot yang di Tegalrejo hampir penuh, tambah lagi," cetusnya.

Politisi Partai Keadilan Sejatera (PKS) itu juga menyoroti ketersediaan tabung oksigen.

Baca juga: Pemkot Yogya Pastikan Selter Covid-19 di Wilayah Siap Dioperasikan

Menurutnya, Pemkot harus menjamin kebutuhan masyarakat aman.

Jadi, polemik kelangkaan seperti tempo hari pun tak terulang.

"Pasokan tidak full seperti sebelum pandemi, dampaknya operasi yang tidak urgent bisa ditunda. Wali Kota sangat perlu hadir, guna memastikan adanya pasokan oksigen, dengan kuota yang memadahi," ucap Nurcahyo.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Yogya, Triyono Hari Kuncoro, mendesak Wali Kota Haryadi Suyuti untuk memposisikan diri sebagai pemimpin utama, dalam situasi serba sulit dan makin berkepanjangan ini.

"Harusnya kepala daerah memimpin di garda depan, ya, mengarahkan anak buah melakukan langkah, taktik, serta strategi pencegahan, pelacakan, pemeriksaan, perawatan, dan pemulihan ekonomi," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved