Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 17 Juni 2021, Awan Panas Guguran Meluncur 2.000 Meter ke Barat Pagi Tadi
Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga pagi ini, Kamis (17/6/2021).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga pagi ini, Kamis (17/6/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati gunung terlihat jelas 0-I hingga kabut 0-III, namun asap kawah tidak teramati.
"Gunung teramati jelas. Asap kawah tidak teramati," katanya.
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 17 Juni 2021, Potensi Hujan di Wilayah Ini
Pada periode ini, cuaca di Gunung Merapi berawan dan mendung. Angin bertiup ke arah Barat Laut.
Suhu udara 13-19°C, kelembaban udara 73-75 persen, dan tekanan udara 838-919 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 32 gempa guguran, 3 gempa hembusan, 12 gempa hybrid/fase banyak dengan durasi 6 hingga 10 detik.
Meski pada rentan pukul 00.00 hingga 06.00 pagi tidak ada awanpanas guguran, namun update terkini pada pukul 07.10 WIB telah terjagi awanpanas guguran yang tercatat diseismogram dengan aplitudo 16 mm dan 191 detik.
"Jarak luncurnya 2.000 meter ke arah Barat," ujar Hanik.
Ia menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca juga: Peta Sebaran Kasus Baru COVID-19 hingga Kamis 17 Juni 2021 Pagi, Berikut Data Rinci di 34 Provinsi
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Ia menambahkan, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas Hanik. (hda)